Mohon tunggu...
Indra Haryawan
Indra Haryawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

orang yang biasa - biasa sahaja. termasuk biasa ngutang tanpa bayar........

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Pak Raden, Tetap Menggoreskan Karya di Usia Senja

14 Juli 2012   17:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:57 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah mendengar nama Drs. Suyadi? Bagi mereka yang berasal dari generasi sebelum dekade 90an mungkin samar - samar merasa pernah mendengarnya. Naahh, tetapi jika yang disebutkan adalah Pak Raden dalam film Unyil, pasti sebagian besar pernah mengenal karakter tersebut yang malang melintang cukup lama di layar televisi setiap hari minggu. Dari tangan beliaulah, sejak 1980 sampai dengan 1991, setidaknya sudah terbit 603 seri film si Unyil. Selain sebagai salah satu pencipta film boneka Si Unyil, beliau juga dianggap sebagai salah satu tokoh yang sangat berpengaruh terhadap sejarah perkembangan awal animasi di Indonesia.

Ternyata, hingga di usianya yang menjelang 80 tahun, beliau masih aktif berkarya dalam bidang seni lukis. Hal tersebut terlihat dalam kegiatan "Pameran Tunggal Seni Rupa Drs Suyadi (Pak Raden)" yang digelar di Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta, dari tanggal 13 sampai 20 Juli 2012. Setidaknya 25 lukisan warna dengan media kanvas dan cat acrylic dan 20 sketsa di atas kertas dipamerkan dalam kegiatan tersebut. Sebagian besar lukisan dan sketsa yang dipamerkan mengambil tema seni tradisional, terutama seni pewayangan yang memang cukup dekat dengan beliau. Sebuah karya lukis yang menggambarkan tari tayub berangka tahun 2012, menandakan hingga di usianya saat ini beliau masih aktif berkarya. Secara keseluruhan, karya lukis beliau berjumlah tidak kurang dari 80 lukisan dan ratusan sketsa yang oleh beliau disebut beraliran "figuratif naratif".

1342287284961263934
1342287284961263934
Di dalam ruangan pameran, di pojok ruangan, beliau duduk di atas kursi rodanya. Dengan berpakaian khas tokoh Pak Raden, sekilas beliau terlihat begitu angker, seperti halnya karakternya dalam film Si Unyil. Sebuah tongkat dari rotan berwarna kecoklatan berada di samping kirinya. Sebuah tas berisi sebuah botol minuman mineral, buku, dan lain - lainnya tergantung di belakang kursi roda. Sesaat kemudian beliau bangkit, berjalan perlahan dibantu tongkatnya, menghampiri seorang reporter wanita dari Antara TV dan juru kameranya. Di luar dugaan, kesan angker yang terlihat langsung berubah seketika saat beliau menyapa sang reporter dan juru kamera. Yang tertangkap adalah kesan kehangatan dan keakraban dalam nada bicaranya. Tak lama, mereka pun terlibat dalam percakapan. Beberapa kali tongkat di tangannya diketukkan ke lantai, seakan memberi intonasi dalam setiap kalimatnya.

13422873241357355117
13422873241357355117
Bersiap menyapa setiap pengunjung yang datang

Saat wawancara dan pengambilan gambar dimulai beberapa saat kemudian beliau memilih untuk duduk di kursi lipat biasa, bukan di kursi roda miliknya. Dalam wawancara, beliau begitu lancar dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. Demikian pula saat menceritakan berbagai pengalamannya sewaktu mendapatkan undangan untuk mendongeng di depan para anak - anak dari berbagai penjuru Indonesia. Berbagai prinsip pemikiran terurai dalam wawancara singkat tersebut. Misalkan prinsip untuk berusaha tidak mengajari dalam menghadapi anak - anak. Saat diminta mendongeng di hadapan anak - anak dengan tema anti korupsi pun beliau memilih untuk tidak menggunakan baik kata korupsi ataupun koruptor. Menghadapi fenomena anak - anak yang lebih dekat dengan budaya luar, beliau berpendapat bahwa budaya tradisional tidak harus dipaksakan tetapi memang harus diperkenalkan.

1342287390203181183
1342287390203181183
Selain pameran lukisan, pada hari Selasa tanggal 17 Juli 2012 bertempat di Galeri Art Cinema FFTV-IKJ direncanakan kegiatan Workshop pembuatan boneka dan sosialisasi Hak Cipta "Si Unyil" mulai pukul 10 pagi sampai dengan pukul 16, sore hari. Bagi yang ingin mengikuti acara ini, acara terbuka untuk pelajar, mahasiswa, dan umum. Hari berikutnya pada Rabu dan Kamis, tanggal 18 sampai 19 Juli 2012 bagi siswa taman kanak - kanak dapat mengikuti acara dongeng. Acara ini dimulai pada jam 9 pagi sampai 12 siang. Selama masa pameran juga dibarengi dengan pemutaran film Unyil. Acara ini dilangsungkan dari hari Sabtu tanggal 14 Juli 2012 sampai dengan hari Kamis tanggal 19 Juli 2012 mulai pukul 15:00 sampai selesai. Penutupan pameran sedianya akan dilakukan pada hari Jumat tanggal 20 Juli 2012 bertempat di gedung Syuman atau Galeri Art Cinema FFTV-IKJ dan ditandai dengan pemutaran film "Timun Mas" serta "Si Unyil".

Terima kasih Pak Raden, terima kasih telah menggoreskan berbagai hal positif dalam masa kanak - kanak kami. Terima kasih, karena kini kembali menggoreskan tentang sebuah sebuah semangat yang selalu menyala tanpa terpadamkan oleh waktu.

Jakarta 2012-07-15

Sumber foto : dokumentasi pribadi

Didongengkan dengan semangat berbagi @koplakYoBand

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun