Mbak Uni : Mahal kaleee, kemaren katanya cuman lima rebu? (jurus menawar pertama)
Soekaspo : Ya belinya kemaren dong, jangan sekarang (pasang wajah ngeyel)
Mbak Uni : Jangan pelit - pelit laaahhh, masa bu Dinces dikasi harga segitu (jurus menawar kedua)
Soekaspo : Ya beli saja sama bu Dinces kalo gitu (pasang wajah ngeselin)
Mbak Uni : Di RRI jam 8 malem, katanya  harga semangka di pasar induk juga cuma empat rebu (jurus menawar ketiga)
Soekaspo : Nihhh... tak kasi sepuluh ribu, beliin dua yaaa (pasang wajah super menyebalkan)
Mbak Uni pun berlalu, pikirnya...... "yang koplak lebih baek ngalah".
Sepeminum teh kemudian datanglah mbah Jenggot, yang hendak membelikan semangka untuk cucunya yang paling ngganteng.
Mbah Jenggot : Mas, beli semangkanya satu. Pilih yang mateng dan manis yaaaa
Soekaspo : Siap boss.
Soekaspo pun berpura - pura sibuk memilih semangka yang matang dan manis. Dari mulai dengan menepuk - nepuk sambil mendengar bunyinya, mengendus - ngendus baunya, pokok segala macam cara supaya terlihat serius memilih. Padahal, yaaahhhh you know laaahhh macem mana si Soekaspo itu.