Mohon tunggu...
Indra Haryawan
Indra Haryawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

orang yang biasa - biasa sahaja. termasuk biasa ngutang tanpa bayar........

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mahasiswa Jaman Taun Segituan #4 - Ngobrol di Dunia Maya

18 Februari 2012   10:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:30 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="198" caption="Logo DALnet (Sumber : Wikipedia)"][/caption] Melanjutkan tentang edisi internet jadul dan menambahkan cerita mbak Dessy mengenai chat jadul, kali ini saya akan bercerita tentang dunia chat di jaman taun segituan. Kenapa spesial tentang dunia chat? Temukan jawabnya setelah ini :) Aplikasi ngobrol menggunakan komputer yang pertama kali saya kenal adalah fasilitas messaging pada Novell Netware 3.12. Itupun sebenarnya bukan aplikasi untuk ngobrol, melainkan untuk mengirim pesan ke user jika akan dilakukan maintenance pada server. Yah, tak ada rotan akar pun jadi, bukankah begitu? Setidaknya sangat mempermudah dibanding harus memperbesar betis akibat berjalan dari satu ruangan ke ruangan lain yang berbeda lantai bahkan berbeda gedung. Sekian tahun berikutnya, setelah tersedia internet 24 jam di kampus, mulailah saya menggunakan ICQ. Sebuah aplikasi chat yang memungkinkan kita untuk mencari teman ngobrol berdasarkan kriteria tertentu seperti lokasi geografis, jenis kelamin, dll. Setiap pengguna dapat dikenali melalui nomor tertentu. Ntah berapa penggunanya pada saat itu, pastinya sewaktu mendaftar nomor saya terdiri dari 7 digit dan termasuk nomor cantik karena berakhiran 007 :D *mekso yo ben* Aplikasi chat yang berikutnya yang "meracuni" saya adalah Internet Relay Chat (IRC). Awalnya agak malas juga ngobrol di chat room dengan sekian banyak orang yang ndak saling kenal. Tapi ya mungkin sudah takdir bahwa jari tangan saya sangat akrab dengan keyboard, akhirnya kecemplung juga di dunia IRC. Karena waktu itu komputer yang saya gunakan relatif jadoel dan sangat tidak berkelas, bahkan untuk ukuran saat itu, saya tidak menggunakan mIRC yang relatif boros resource melainkan PIRCH (Akronim dari PolarGeek IRC Hacker). Ada banyak cerita tentang dunia IRC. Kalo sekedar ngobrol mesra dengan lawan jenis, dulu istilahnya adalah gebetan, itu sih sudah umum. Yang paling seru dan selalu bisa bikin ngakak adalah tipu menipu mengaku sebagai lawan jenis. Korbannya? Pasti teman sendiri (bahkan bisa teman satu ruangan !!!) yang ditengarai masih hijau dalam dunia chat dan mudah untuk termakan umpan. Walaupun penuh dengan tipu daya tapi jika dihadapi dengan sikap positif IRC dapat menghadirkan sahabat bahkan juga pasangan hidup, setidaknya itu yang terbukti dari beberapa orang yang saya kenal dalam (hanya) satu chat room. Dari dunia IRC juga saya mulai mengenal tentang segala macam dasar ngelmu komputer. Dari mulai ngelmu golongan terang sampai golongan legam,  tapi lebih banyak sih memang ngelmu kriminal dunia maya :). Dari bergaul dengan administrator yang baik - baik sampai dengan pelaku pengerusakan situs. Dan dari situ juga berawalnya perjalanan karir yang saya tekuni saat ini. Jakarta 2012-02-18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun