Ada satu tokoh yang menikmati popularitas hanya karena bermodal merasa paling benar di dunia. Tokoh mulia dan patut dijadikan suri tauladan bagi mereka yang juga punya pendirian teguh bahwa merekalah yang paling benar ini adalah Jonru.
Suka cita Jonru memproduksi segala narasi yang mengkritik hingga 24 jam sehari dan 7 hari seminggu kepada Jokowi yang bukan siapa-siapa namun kini menjadi siapa-siapa ini sungguh luar biasa. Jikalau Jonru bekerja di sawah di kampungku, mungkin tak ada lahan yang tak digarapnya. Bayangkan, para petani di Gehol tercinta hanya sanggup bekerja paling banter seharian penuh dari Subuh hingga Maghrib, itupun saat Jum'at biasanya setengah hari.
Semangat Jonru yang membuatnya produktif ini wajib kita tiru. Bayangkan jika produktivitas Jonru kita adopsi dalam kehidupan kita sehari-hari, niscaya segala kedamaian dan kesejahteraanlah yang kita capai. Para petani takkan sempat memikirkan hari esok sebab sepanjang hari tanpa sedetikpun berhenti terus bekerja. Bisa jadi, program KB akan berhasil tanpa sosialisasi sehingga program Jokowi tentang penghematan akan segera terlaksana. Yang terpasti adalah kemungkinan dibubarkannya BKKBN yang tak perlu lagi ada karena hal di atas.
Lalu masalah kartu-kartuan dari Jokowi pasti takkan perlu menelan korban karena makin sukanya bangsa ini memiskinkan diri. Para petani, pedagang, dan mereka yang punya pekerjaan takkan punya waktu untuk antre berdesakkan. Pekerjaan yang sudah terserang virus Jonru takkan sanggup ditinggalkan. Bukankah Jonru sebagai contoh tidak pernah jauh dari tuts keyboard laptop-nya yang pastinya sudah punya sertifikasi halal dari berbagai pihak.
Omong-omong tentang sertifikasi halal ini penting sebab Tuan Jonru yang mulia sangat anti dengan barang-barang yang belum mengucap syahadat. Jika kelakuan Jonru yang antiharam dalam segala hal ini dilakukan oleh para petani dan pedagang kita sungguh kebahagiaan dunia dan ketentraman akan terjadi secara otomatis. Berlaku tepat layaknya putaran jarum jam bertenaga nuklir. Meleset mungkin iya, namun akurasinya tetap terjaga sepanjang masa.
Lalu hal apa lagi yang wajib kita contoh dari Tuan Jonru yang Mulia? Sering-seringlah nge-block akun orang yang tidak sesuai dengan pemikiran Beliau. Bayangkan jika desa, kota, hingga negara mengadopsi prinsip yang sangat adiluhung dari Jonru ini. Tentara dan polisi mungkin akan tiap hari main kartu tanpa adanya adu jotos dan adu peluru hanya gegara berbeda kepentingan dalam sebuah bisnis.
Nilai-nilai yang disebarkan oleh Yang Mulia Jonru kepada seluruh alam semesta melalui jagad maya ini wajib dibukukan lalu kita awetkan agar anak cucu kita dan ummat jagad raya nanti bisa melestarikan sekaligus menghayatinya. Harapannya, nilai-nilai Jonru ini akan membawa kebahagiaan hakiki sehingga tak perlu ada perut lapar dan mulut nyinyir hanya karena seseorang yang bapaknya bukan siapa-siapa jadi Presiden sebuah negara yang katanya negara pemeluk Islam terbesar di dunia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H