Pernahkah kita berfikir mengenai sebuah keyakinan?sebuah keyakinan yang bukan dalam konteks agama. Tanpa pernah disadari, akhir – akhir ini, terlalu sering saya melibatkan kata ini dalam kehidupan pribadi saya. Keyakinan dengan kata dasar YAKIN, memiliki makna yang sangat besar dalam kehidupan kita. Bahkan jika kita benar – benar meyakininya, kata ini tidak hanya akan mampu merubah dirimu maupun merubah pola berfikirmu tetapi ia juga mampu merubah Hidupmu.
Sampai pada suatu titik, dimana keyakinan tidak hanya dirasakan untuk segala konteks yang berhubungan dengan agama, namun sudah meningkat pada kehidupan sosial yang kini diemban bahkan keyakinan sudah mampu merambah pada kehidupan kita yang paling pribadi sekalipun. Sampai suatu titik ada keyakinan yang begitu melekat manis dalam relung hati yang paling dalam. Dimana sampai pada sebuah pemahaman diri yang menyatakan bahwa, sebuah keyakinan ternyata tidak membutuhkan alasan apapun untuk mengiringinya. Keyakinan hanya meminta untuk diletakkan secara paten dalam Jiwa, Diri dan kehidupan kita masing – masing.
Hal yang patut diingat, bahwa sebuah keyakinan tidak akan pernah berubah, ia selalu berada dalam fungsinya. Namun yang berubah hanyalah fenomena yang selalu mengiringi dari keyakinan tersebut. Pada saat sang fenomena tergantikan oleh fenomena yang baru menurut sang filsuf kita mengenal dengan nama Anomali, maka keyakinan pun akan setia menemani dalam koridor dan forsi yang disesuaikan dengan kebutuhan dari sang pemilik diri dan jiwa. Sejauh mana kita mampu menempatkan keyakinan dalam diri kita masing – masing ? jawabannya ada dalam diri kita masing – masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H