Mohon tunggu...
Kemusuhan
Kemusuhan Mohon Tunggu... Aktor - Profile ini disponsori oleh iseng iseng

fresh meat / its nice to try

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Lembaran Hujan

13 Januari 2016   13:16 Diperbarui: 13 Januari 2016   14:20 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudahkan saja halaman akhir buku ini .
Rona - rona kisahnya telah sampai di punggung pelangi .
Pun hujan lama berlalu, hanya berberapa lamunanku yg masih basah bermandi hujan .

Telah ku bubuhkan wajah beserta senyumanmu di tiap tajuk bahasa .
Baris perbaris bergumam berlagu .
Lembaran cerita yg menanggung rindu.

Akan ku ceritakan kembali pada waktu .
Agar ia berbisik pada angan, berceloteh lewat angin, bernyanyi senandung menghantar rindu .

Pun kau dan hujan sama sama menyejukan ... 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun