Sekali lagi ISIS mempertontonkan brutalisme dengan memenggal lagi jurnalis AS Steven Sotlof dan merilisnya ke youtube pada Selasa atau Rabu dini hari (3/9/2014) waktu Indonesia. “Komunitas Intelijen AS sudah menganalisis video yang menunjukkan warga AS, Steven Sotloff dan menyimpulkan bahwa video itu asli,” kata Caitlin Hayden, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS. Yang jadi pertanyaan, kenapa blow up kesadisan ISIS hanya ditujukan selalu pada warga AS. Lalu siapa yang men-shahihkan validitas Video youtube yang menampilkan pemenggalan kedua jurnalis AS? Pihak AS. Bahkan Obama menegaskan As sama sekali tidak terpengaruh dengan brutalisme ISIS terhadap warganya. Hal ini perlu dicurigai adakah skenario intelijen AS yang memang terbukti campur tangannya di berbagai negara Terlepas apakah ISIS murni sebuah golongan yang ingin menegakan daulah islamiyah secara salah kaprah dengan cara menumpahkan darah, atau ada selubung dibalik ISIS yang diduga bentukan agen-agen AS, Israel dan yahudi. Lebih dari itu, Ribuan tahun lalu, kemunculan ISIS sudah di prediksi oleh Imam Ali RA. Adalah Syaikh Hasan bin Farhan Maliky, ulama moderat Arab Saudi saat ditanya mengenai hadis yang diriwayatkan Nu’aim bin Hammad dari Imam Ali tentang pensifatan Ash-habud Daulah (Pemilik Negara) apakah ia shahih? Sebagaimana disarikan blog abusalafy. Beliau menjawab sanadnya Hasan -dengan bantuan bukti-bukti penunjang. Selain itu, ia adalah atsar tentang “prediksi masa yang akan datang”, ia bukan terkait tentang hukum Syari’at. Maka atsar ini shahih (insyaAllah). Nash atsar itu terdapat dalam kitab al Fitan karangan Nu’aim bin Hammad sebagai berikut: النص في كتاب الفتن لنعيم بن حماد: [حدثنا الوليد ورشدين عن ابن لهيعة عن أبي قبيل عن أبي رومان عن علي بن أبي طالب رضى الله عنه قال: إذا رأيتم الرايات السود فالزموا الأرض فلا تحركوا ايديكم ولا أرجلكم، ثم يظهر قوم ضعفاء لا يؤبه لهم، قلوبهم كزبر الحديد، هم أصحاب الدولة، لا يفون بعهد ولا ميثاق، يدعون إلى الحق وليسوا من أهله، أسماؤهم الكنى ونسبتهم القرى، وشعورهم مرخاة كشعور النساء، حتى يختلفوا فيما بينهم، ثم يؤتي الله الحق من يشاء]ا.هـ. Al Walid dan Rusydin mengabarkan kepada kami dari Ibnu Luhai’ah (Lahi’ah) dari Abu Qabil dari Abu Ruman dari Ali bin Abi Thalib ra., ia berkata: “Jika kamu menyaksikan bendera-bendera hitam maka tetaplah di tanah dan jangan menggerakkan tangan-tangan dan kaki-kaki kamu. Kemudian akan muncul satu kaum yang lemah tidak dihiraukan (rendahan), hati mereka bagaikan batangan baja (kaku-keras). Mereka adalah pemilik negara/kekuasaan, mereka tidak setia kepada perjanjian dan kesepakatan, mereka mengajak kepada al haq tetapi mereka bukan ahlinya (yang berpegang teguh kepadanya). Nama-nama mereka menggunakan abu … abu …, nisbat mereka kepada desa-desa. Rambut mereka terjulur bagaikan rambut para wanita. Setelah itu mereka berselisih di antara sesama mereka sendiri, kemudian Allah menyerahkan al haq/kekuasaan-Nya kepada siapa yang Ia kehendaki.” Salah satu periwayatnya, Abu Qabil dikenal banyak mengetahui riwayat-riwayat tentang malahim (kejadian-kejadian masa akan datang) sehingga menguatkan status hadis ini. Dan menurut al Albani redaksi itu datang sebanyak sepuluh kali. Bukti-bukti keshahihannya adalah sebagai berikut: 1. Setiap redaksi dalam hadis itu sangat jeli dalam mensifati ISIS, seperti ucapannya: “Mereka orang-orang yang tidak dihiraukan (rendahan)..."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H