Mohon tunggu...
Akmal Muminin
Akmal Muminin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sharing informasi Unik Dan Download Software Gratis dari gegares.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Imam Ali Prediksi Kemunculan ISIS dan Cara Menghadapinya

9 September 2014   14:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:13 3636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekali lagi ISIS mempertontonkan brutalisme dengan memenggal lagi jurnalis AS Steven Sotlof dan merilisnya ke youtube pada Selasa atau Rabu dini hari (3/9/2014) waktu Indonesia. “Komunitas Intelijen AS sudah menganalisis video yang menunjukkan warga AS, Steven Sotloff dan menyimpulkan bahwa video itu asli,” kata Caitlin Hayden, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS. Yang jadi pertanyaan, kenapa blow up kesadisan ISIS hanya ditujukan selalu pada warga AS. Lalu siapa yang men-shahihkan validitas Video youtube yang menampilkan pemenggalan kedua jurnalis AS? Pihak AS. Bahkan Obama menegaskan As sama sekali tidak terpengaruh dengan brutalisme ISIS terhadap warganya. Hal ini perlu dicurigai adakah skenario intelijen AS yang memang terbukti campur tangannya di berbagai negara Terlepas apakah ISIS murni sebuah golongan yang ingin menegakan daulah islamiyah secara salah kaprah dengan cara menumpahkan darah, atau ada selubung dibalik ISIS yang diduga bentukan agen-agen AS, Israel dan yahudi. Lebih dari itu, Ribuan tahun lalu, kemunculan ISIS sudah di prediksi oleh Imam Ali RA. Adalah Syaikh Hasan bin Farhan Maliky, ulama moderat Arab Saudi saat ditanya mengenai hadis yang diriwayatkan Nu’aim bin Hammad dari Imam  Ali tentang pensifatan Ash-habud Daulah (Pemilik Negara) apakah ia shahih? Sebagaimana disarikan blog abusalafy. Beliau menjawab sanadnya Hasan -dengan bantuan bukti-bukti penunjang. Selain itu, ia adalah atsar tentang “prediksi masa yang akan datang”, ia bukan terkait tentang hukum Syari’at. Maka atsar ini shahih (insyaAllah). Nash atsar itu terdapat dalam kitab al Fitan karangan Nu’aim bin Hammad sebagai berikut: النص في كتاب الفتن لنعيم بن حماد: [حدثنا الوليد ورشدين عن ابن لهيعة عن أبي قبيل عن أبي رومان  عن علي بن أبي طالب رضى الله عنه قال: إذا رأيتم الرايات السود فالزموا الأرض فلا تحركوا ايديكم ولا أرجلكم، ثم يظهر قوم ضعفاء لا يؤبه لهم، قلوبهم كزبر الحديد، هم أصحاب الدولة، لا يفون بعهد ولا ميثاق، يدعون إلى الحق وليسوا من أهله، أسماؤهم الكنى  ونسبتهم القرى، وشعورهم مرخاة كشعور النساء، حتى يختلفوا فيما بينهم، ثم يؤتي الله الحق من يشاء]ا.هـ. Al Walid dan Rusydin mengabarkan kepada kami dari Ibnu Luhai’ah (Lahi’ah) dari Abu Qabil dari Abu Ruman dari Ali bin Abi Thalib ra., ia berkata: “Jika kamu menyaksikan bendera-bendera hitam maka tetaplah di tanah dan jangan menggerakkan tangan-tangan dan kaki-kaki kamu. Kemudian akan muncul satu kaum yang lemah tidak dihiraukan (rendahan), hati mereka bagaikan batangan baja (kaku-keras). Mereka adalah pemilik negara/kekuasaan, mereka tidak setia kepada perjanjian dan kesepakatan, mereka mengajak kepada al haq tetapi mereka bukan ahlinya (yang berpegang teguh kepadanya). Nama-nama mereka menggunakan abu … abu …, nisbat mereka kepada desa-desa. Rambut mereka terjulur bagaikan rambut para wanita. Setelah itu mereka berselisih di antara sesama mereka sendiri, kemudian Allah menyerahkan al haq/kekuasaan-Nya kepada siapa yang Ia kehendaki.” Salah satu periwayatnya, Abu Qabil dikenal banyak mengetahui riwayat-riwayat tentang malahim (kejadian-kejadian masa akan datang) sehingga menguatkan status hadis ini. Dan menurut al Albani redaksi itu datang sebanyak sepuluh kali. Bukti-bukti keshahihannya adalah sebagai berikut: 1. Setiap redaksi dalam hadis itu sangat jeli dalam mensifati ISIS, seperti ucapannya: “Mereka orang-orang yang tidak dihiraukan (rendahan)..."

“Jika kamu menyaksikan bendera-bendera hitam maka tetaplah di tanah dan jangan menggerakkan tangan-tangan dan kaki-kaki kamu..."
".. Rambut mereka terjulur bagaikan rambut para wanita..." 2. Imam Ali memiliki pengetahuan tentang fitnah-fitnah (yang bakal tetjadi di akhir zaman) dan peristiwa-peristiwa. Beliau lebih mengetahui semua itu daripada Hudzaifah yang mengetahui nama-nama sahabat yang berniat membunuh Nabi secara diam-diam, padahal Imam Ali sudah mengetahuinya Kembali Kepada Hadis ISIS dan Redaksi: 1. Mereka orang-orang yang diabaikan/tidak dihargai. Kondisi ini sesuai kenyataan. Tidak ada yang menghiraukan mereka meskipun mereka menduduki separoh Irak dan mengalahkan pemberontak Suria. 2. Hati mereka bagaikan batangan baja… Ini juga nyata. Kekakuan hati mereka adalah kenyataan yang disepakati. Karenanya mereka disanjung setinggi langit di kalangan Salafy (Salafy adalah sumber rujukan pemikiran ISIS. Fatwa-fatwa menghalalkan membunuh kaum wanita dan bocah-bocah adalah fatwa Salafi). Kemudian redaksi inti dalam hadis itu: 3. Mereka pemilik negera (daulah). Ini adalah kata kunci… Ini rahasia... Ini mukjizat... Ini juga terwujud pada mereka, tidaklah mungkin dibuat-buat secara palsu oleh seorang pun sebelum 1200 tahun yang lalu. 4. Mereka tidak menepati janji dan kesepakatan… Ini juga sesuatu yang pasti pada mereka. Dr. Al Mis’ari memiliki kajian terinci tentang kisah-kisah ingkar janji dan pembatalan kesepakatan sepihak mereka, bagaimana mereka menghabisi nyawa delegasi pihak lain dan juga para tamu… Memang sangat mengherankan sekali! 5. Mereka mengajak kepada al-haq sedangkan mereka bukan ahlinya. Ini juga terwujud pada mereka. Karena itu mereka menipu banyak orang sehingga mereka dianggap pemegang teguh agama. Pengenalan tentang sejatinya mereka sangat rapuh, karena manusia hanya mengikuti bayang-bayang mereka belaka. 6. Nama-nama yang mereka pakai adalah kun-yah (dengan nama depan abu atau ummu) dan nisbah mereka mengguanakan desa. Abu Fulan al Baghdadi, atau fulan as Syisyani, Abu Fulan al Libi. Ini juga terwujud pada mereka bukan hanya pada segelintir mereka saja.
7. Rambut-rambut mereka terjulur seperti rambut para wanita... Ini juga aneh sekali. Ini membuktikan bahwa para sahabat dan Tabi’in tidak menngunakan gaya rambut seperti itu. Panjang rambut mereka sedang-sedang saja, tersisir rapi seperti para bangsawan. Sekitar delapan sifat/kriteria terkumpul pada mereka, dan tidak terkumpul pada selain kelompok mereka. Semua kelompok selain mereka (ISIS) tidak memiliki/mendirikan negara, tidak terkecuali Taliban, mereka tidak menghimpun seluruh sifat tersebut. Sumber: http://gegares.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun