Mohon tunggu...
Gefira RahimaAtaufiqi
Gefira RahimaAtaufiqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Intelligence is seductive. Don't play stupid. So, stay pretty. Dress well. Be educated. And watch the attitude. Just do it.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode dan Teknik Berdakwah

20 April 2024   11:55 Diperbarui: 17 Juni 2024   20:22 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat merupakan sebuah komunitas yang tak dapat dipisahkan dari budaya. Dan budaya itulah yang kemudian membedakan antara satu komunitas dengan komunitas lainnya. Budaya juga berpengaruh terhadap adat kebiasaan, pola pikir serta sikap setiap individu di dalamnya. Seperti orang sunda yang berbeda dengan orang batak dari berbagai sisi, mulai bahasa, etika serta standar kepribadiannya. Begitu pula dengan etnis-etnis lain yang ada di Indonesia, bahkan di dunia. 

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, masyarakat Arab tersusun atas banyaknya klan suku. Nabi Muhammad terlahir dan besar di tengah suku yang terpandang di jazirah Arab kala itu, yakni Quraisy. Kemudian, Islam datang sebagai agama yang "menuntun" masyarakat Arab agar melaksanakan perintah Tuhan Allah, serta meninggalkan sesembahan nenek moyang mereka (dewi-dewi banatullah Al-Latta, Al-Uzza dan Al-Mannat). Dakwah Nabi ini tidak mudah karena setiap klan tidak menyetujui ajaran monotheisme yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Namun, dengan kegigihannya, Islam pun berkembang hingga saat ini. Oleh karena itu, dakwah memerlukan metode dan teknik agar pesan yang dibawa pendakwah tersampaikan dengan baik. Metode-metode yang terkandung di dalam nash-nash ini perlu dikaji dan diterapkan di dalam aktifitas dakwah. 

Dakwah merupakan suatu proses upaya mengubah suatu situasi yang lebih baik sesuai ajaran Islam atau proses mengajak manusia ke jalan Allah SWT, yaitu agama Islam. Pada prinsipnya, dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Jika digabungkan dengan kata "dakwah" maka metode dakwah yaitu cara-cara/langkah-langkah sistematis dalam menyampaikan atau menyeru kepada umat untuk ke jalan Allah SWT sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. 

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dakwah adalah suatu cara dan arah untuk berjalan menuntun perjalanan dengan baik dan benar, sehingga menjadikan sebuah tiket untuk masuk dalam ridho Allah SWT. Dengan demikian, seorang da'i akan bisa lebih mudah untuk berdakwah dengan mengerti metode yang sesuai dengan kemampuan diri dengan jalan yang sudah diajarkan dan diterapkan oleh metode-metode yang ada.

Sedangkan pengertian teknik dakwah sendiri adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode untuk berbicara di hadapan publik, demi menggapai harapan menjadikan baik seseorang dan diri sendiri dengan berjalan dijalan kebenaran. Secara umum teknik dakwah itu dapat dilakukan dengan: lisan, tulisan, lukisan, dan pertunjukan atau penampilan, serta lainnya sesuai dengan perkembangan masa.

Teknik dalam berdakwah juga mempunyai beberapa hal yang harus diketahui, diantaranya adalah: teknik persiapan, teknik penyampaiaan, dan teknik evaluasi. Yang dinamakan teknik persiapan adalah suatu cara untuk mempersiapkan diri sebelum menghadapi apa yang harus dihadapi dengan benar-benar baik. Sedangkan teknik penyampaian adalah cara untuk menyampaikan suatu gagasan atau pembicaraan dengan baik demi menggapai harapan penyampaian yang baik dan benar-benar mendapatkan perhatian baik dari pendengar. Yang perlu diperhatikan dalam teknik penyampaian (pronountiation). 

Pembicara harus memperhatikan olah suara (vocis) dan gerakan-gerakan anggota badan (gestus moderation cum venustate). Dan mengenai teknik evaluasi, hal tersebut dilakukan sesudah pidato dilaksanakan. 

Teknik evaluasi sebenarnya bertumpu pada feedback dari pihak pendengar. Dengan kata lain, sejauh manakah adanya perubahan pada mereka atau sebaliknya, boleh jadi pula tidak ada perubahan pada mereka, data seperti inilah yang dicari dan diperoleh dalam kegiatan evaluasi. Dengan adanya teknik evaluasi, seorang penceramah akan lebih mudah dalam mengerti seberapa manfaat isi kandungan ceramah yang disampaikannya, apakah bisa menjadikan perubahan yang baik untuk orang lain, dan mengetahui kekurangan dari pencerama sendiri bahkan menjadikan semakin baik untuk memperbaiki kekurangan penceramah.

Para ahli menyimpulkan dari kandungan ayat dalam Q.S. An-Nahl ayat 125 bahwa terdapat tiga metode dalam menyampaikan dakwah. Pertama, bi al-hikmah. Kedua, bi al-mau'idhati al-hasanah. Dan ketiga, bi al-lati hiya ahsan. Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa metode dakwah terdiri dari metode dakwah hikmah (bil hikmah), metode dakwah nasehat (mau'idzoh), debat (mujadalah), dan metode keteladanan. Dampak dakwah merupakan kunci selain esensi dakwah sebagai penyampai pesan. Dalam ayat tersebut dijabarkan secara gamblang bahwa menyampaikan dakwah dan membantah pendapat lainnya harus menggunakan cara yang baik. Cara-cara yang baik umumnya tidak menyakitkan pihak yang lain sehingga kata tersebut sering diartikan sebagai diskusi.

Dan dari hadits riwayat Muslim, para ahli menyimpulkan ada tiga tahapan metode, yaitu: metode dengan tangan (bil yad), secara tekstual kata "tangan" dapat diartikan sebagai kekuatan kekuasaan (power). Metode ini efektif bila dilakukan oleh penguasa yang berjiwa dakwah; metode dengan lisan (bil lisan), maksudnya dengan perkataan yang baik, lemah lembut dan dapat dipahami oleh penerima dakwah (mad'u), bukan dengan kata-kata sukar apalagi menyakitkan hati; dan metode dengan hati (bil qalb), tahapan ini digunakan dalam situasi yang sangat berat. Ketika mad'u sebagai penerima pesan menolak pesan yang disampaikan, mencemooh bahkan mendzalimi da'i, yang sebaiknya dilakukan oleh da'i ialah bersabar serta terus mendo'akan agar pesan dakwah dapat diterima suatu saat nanti.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun