Mohon tunggu...
Gefira Afra
Gefira Afra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Gefira Afra Fauzia, mahasiswa aktif ilmu komunikasi UMY

mahasiswa aktif ilmu komunikasi UMY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Media Social terhadap Identitas Khalayak

11 Januari 2024   17:36 Diperbarui: 11 Januari 2024   17:41 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial telah menjadi komponen penting dalam kehidupan sehari-hari di era digital. Media sosial sebagai media interaksi dan komunikasi sosial mempunyai potensi yang sangat besar dalammembentuk identitas kolektif dan individu. Untuk menghindari gangguan terhadap pengembangan identitas yang sehat, ada sejumlah elemen yang harus diperhatikan saat menggunakan media sosial secara bertanggung jawab. Cara kita terhubung, berkomunikasi, dan menciptakan identitas telah berubah sebagai akibat dari kemajuan teknologi informasi, khususnya internet dan media sosial. Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube telah memungkinkan kita
berkomunikasi dengan jutaan orang di seluruh dunia saat ini. Terlepas dari kelebihannya, media sosial mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi dan mungkin merugikan identitas penggunanya.
Konstruksi identitas dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti penampilan fisik, bahasa yang
diucapkan, warna kulit, ciri-ciri ras, evaluasi diri, dan faktor persepsi lainnya. Dengan
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, interaksi masyarakat satu sama lain pun
berubah. Internet telah menjadi dunia digital baru yang menciptakan ruang budaya, dan hal
ini menjadi semakin nyata seiring dengan munculnya media sosial. Platform ini memudahkan
masyarakat mengakses informasi dan hiburan dari seluruh dunia, tanpa memandang waktu
dan jarak. Media sosial adalah platform online yang memungkinkan orang terhubung,
berbagi, bekerja sama, mewakili diri mereka sendiri, dan membangun hubungan secara digital
dengan pengguna lain.
Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang banyak diminati saat ini. Remaja yang
menggunakan Instagram untuk mengakses media sosial telah menjadi fenomena yang menarik.
Dengan lebih dari 500 juta pengguna aktif, Instagram adalah perangkat lunak berbagi foto yang
semakin populer sejak tahun 2010 (A. Jackson, 2017). Instagram dianggap sebagai platform media
sosial yang menarik karena penekanannya pada gambar dan video pendek, pembesaran gambar, dan
hubungan timbal balik - dibandingkan dengan platform lain yang memprioritaskan tweet. Menurut
jajak pendapat baru-baru ini, 59% pengguna internet berusia antara 18 dan 29 tahun menggunakan
Instagram, menjadikannya situs jejaring sosial terpopuler kedua. Jackson (2017) A. Instagram memiliki
sejumlah fitur tambahan yang menarik, seperti Live dan Snapgram, yang menawarkan beragam efek
kamera.
Istilah Latin Idem, yang berarti "serupa", adalah asal kata identitas. Ini adalah landasan pengendalian
kepribadian. Identitas merupakan hasil pengamatan dan gagasan seseorang yang mengantarkan
seseorang pada kesadaran diri. Identitas merupakan penjumlahan dari seluruh persepsi diri
seseorang yang mengatur keseluruhannya, termasuk kemampuan seseorang untuk bergaul dengan
orang, benda, peran, dan atribut. Berbeda dengan konsep diri, identitas mencakup kebenaran emosi
orang lain. Identitas merupakan ekspresi kesadaran seseorang terhadap dirinya sendiri. Sikap dan
tingkah laku seseorang ditentukan oleh konsep diri yang dimilikinya, artinya apabila seseorang
mempunyai kecenderungan yakin bahwa dirinya akan sukses, maka hal tersebut merupakan suatu
kekuatan atau motivator yang akan membantunya mencapai kesuksesan. Namun, ini setara dengan
mempersiapkan seseorang menghadapi kegagalan jika mereka yakin akan gagal. Oleh karena itu,
konsep diri seseorang memainkan peran penting dalam kehidupannya karena konsep diri tersebut
membentuk dan memengaruhi cara mereka berperilaku dalam konteks yang berbeda. Perilaku positif
dihasilkan dari memiliki konsep diri yang positif; perilaku buruk diakibatkan oleh konsep  diri yang

negatif. (Shavelson dan Fitzpatrick, dalam Yanti, 2000). Hurlock (1999) menyatakan bahwa
keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam hidup mungkin disebabkan oleh konsep dirinya. Siswa
perlu dibekali dengan prinsip moral dan etika, agama, bahkan keterampilan agar dapat membangun
konsep diri yang positif. Untuk membantu siswa terlibat dan menjadi kreatif saat menggunakan
internet, guru harus memiliki pengetahuan tentang aplikasi internet dan jurnalisme online.
Banyak sarjana telah mempelajari deskripsi diri dan identitas diri di dunia internet. Menurut Wollam,
teknologi dianggap sebagai media yang dapat memenuhi tuntutan komunikasi unik masyarakat dan
menginspirasi mereka untuk mengekspresikan diri dengan lebih bebas. Menurut Wollam, ini adalah
contoh ideal bagaimana teknologi dapat mendukung dan memberikan ruang bagi setiap orang untuk
menjadi diri mereka sendiri. (Nasrullah, Rolli. 2012:114) Pertumbuhan internet menyediakan sarana
bagi masyarakat untuk berkomunikasi satu sama lain dalam lingkungan sosial yang lebih luas, tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu. Instagram adalah salah satu platform media sosial bagi mereka.
Interaksi manusia dengan lingkungan sosial di dunia maya dibentuk oleh komunikasi di platform media
sosial seperti Instagram. Seseorang kemudian akan terinspirasi untuk menciptakan persona online
melalui interaksi ini.
Media sosial telah menjadi hal yang lumrah bagi orang-orang untuk menyoroti hal-hal baik dalam
hidup mereka. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan antara persepsi masyarakat dan kenyataan.
Individu sering kali berusaha menyesuaikan diri dengan gambaran media sosial yang mereka lihat, yang
dapat berdampak negatif terhadap pembentukan identitas mereka. Penggunaan media sosial yang
berlebihan juga dapat menyebabkan masalah kecanduan, masalah kesehatan mental, dan penurunan
interaksi sosial di dunia nyata. Media sosial adalah media yang efektif untuk berekspresi dan
berkomunikasi, namun juga menghadirkan sejumlah kesulitan dalam penciptaan identitas audiens.
Masyarakat harus menggunakan media sosial secara bertanggung jawab dan waspada terhadap
bahaya dan pembatasan yang menyertainya. Dampak media sosial terhadap identifikasi khalayak
dapat dikendalikan dengan cara yang konstruktif dan bermanfaat dengan memiliki pemahaman dan
kesadaran menyeluruh terhadap isu tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun