ada kalanya ku bosan jadi coro yang lalu lalang di kaki jalang
ada kalanya pula aku merasa lelah melewati kaki-kaki jalang itu
menghindari seokan yang seolah menghimpit rongga-rongga nafasku
membidik ketepatan antara hentak dan gerak
membatasi nafas dan pandangan nanar pada pilihan sekitar
tergolek atau lari
tak pelak.pandangi lagi kaki-kaki jalang itu
tetap saja..di buru antara paksa
bisakah mendegup hidup tanpa harus picingkan mata pada tautan kaki-kaki itu??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H