Dosaku bagai debu,,
debu-debu yang senantiasa ku sapu tiap hari..
namun,,entah kenapa,,begitu mudahnya debu-debu itu kembali datang tanpa bisa aku larang
meskipun dalam hati kesal dan pasrah...aku tetap tak kuasa..
tak kuasa menepisnya menempel dalam tangan..kaki..muka maupun pori-pori dalam hatiku sekuat-kuat aku menebasnya,,secepat angin pula ia datang melumuri hatiku,,melumuri tubuhku.. benar,,debu debu dosa itu telah lekat padaku
lekat sejak aku lahir dan kemudian tumbuh menjadi sosok anak adam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H