Mohon tunggu...
fahrudin jesen
fahrudin jesen Mohon Tunggu... -

arsitek

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembangunan Gedung di Jakarta Mengakibatkan Temperatur Ibukota Bertambah Panas

12 Agustus 2011   15:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:51 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pembangunan gedung  di Jakarta mengakibatkan temperatur Ibukota bertambah panas. temperatur udara di Jakarta memang lebih panas dibanding pinggiran ibukota.

Badan Meteorologi dan Geofisika, membangun gedung tinggi akan mempengaruhi karakteristik permukaan tanah dan memiliki efek perubahan unsur iklim. Staf Sub Bidang Informasi Iklim dan Agroklimat
Jakarta

Gedung yang tinggi, Ali Mas’at mengatakan dari BKMG Jakarta, dapat menghalangi gerakan angin. Di kota besar sirkulasi angin tidak stabil, dan bergerak naik ke atas. Angin yang bergerak ke atas tersebut akan membawa partikel-partikel seperti polutan, debu, asap kendaraan dan sebagainya. Partikel ini berfungsi sebagai inti kondensasi.

Pembangunan bangunan yang dindingya kaca juga akan memancarkan radiasi panas dari matahari, yang jadinya  daerah sekitar gedung ini akan smakin meningkat suhu panasnya

Dalam waktu 25 tahun terakhir ini ada banyak unsur mengalami beberapa perubahan diantaranya temperatur udara di wilayah ibukota mengalami kenaikan suhu rata-rata 0,17 derajat celcius.
di bandingkan dengan daerah pinggiran. Selain itu kelembaban juga lebih kecil 3-7 persen dari pinggiran
Perubahan lainnya adalah, curah hujan akibat aliran konvektif sering terjadi di kota Jakarta sehingga jumlah hari hujannya pun lebih banyak dari pinggiran (rural) yaitu sebesar 1-3 hari.

Selain itu, arah dan kecepatan angin menjadi. Di Jakarta angin dengan laju angin rata-rata 4 knots sering bertiup, sedangkan kecepatan angin lebih besar dari 6 knots jarang terjadi. "Hal ini karena adanya gedung-gedung tinggi yang menghambat laju kecepatan angin."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun