Mohon tunggu...
Info Pengabdi Masyarakat
Info Pengabdi Masyarakat Mohon Tunggu... Dosen - profil

Menuliskan berbagai kegiatan Pengabdian kepada masyarakat berbasis teknologi, yang dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dan kebermanfaatan pada ruang lingkup masyarakat luas.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Melindungi Bagian Sensitif (Putri Malu): Solusi Kreatif dalam Mengatasi Tantangan Pendidikan Seksual di Sekolah Dasar

21 Agustus 2024   16:07 Diperbarui: 21 Agustus 2024   16:10 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Denpasar - Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan inklusif dan aman melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Program ini mengusung tema "Melindungi Bagian Sensitif (Putri Malu): Solusi Kreatif Dalam Mengatasi Tantangan Pendidikan Seksual di Sekolah Dasar" dengan fokus utama pada pengembangan buku cerita bergambar atau cergam.

Kolaborasi ini melibatkan DIA Foundation sebagai mitra, yang juga aktif dalam upaya pengentasan kekerasan seksual terhadap perempuan. Buku cergam yang diberi judul "Putri Malu Jangan Malu" dirancang khusus sebagai media edukasi yang ramah anak untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Dengan ilustrasi yang menarik dan bahasa yang sederhana, buku ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman anak-anak tentang pentingnya menjaga bagian-bagian tubuh yang sensitif serta membangun kesadaran akan batasan pribadi.

Program ini berawal dari keprihatinan terhadap masih tingginya angka kekerasan seksual terhadap perempuan, yang juga terjadi di lingkungan sekolah. Banyak sekolah yang mengalami keterbatasan dalam menyediakan pendidikan seksual yang efektif, sering kali karena kurangnya sumber daya, ketidaknyamanan membicarakan topik ini, serta metode pengajaran yang konvensional dan kurang menarik bagi siswa.

Sebagai solusi, tim PKM INSTIKI bersama DIA Foundation merancang dan mengembangkan buku cerita bergambar ini dengan pendekatan yang inovatif. Buku ini tidak hanya mengedepankan konten yang sesuai dengan usia anak-anak, tetapi juga disesuaikan dengan nilai-nilai lokal dan budaya setempat, sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Proses pengembangan buku ini melibatkan beberapa tahap penting, mulai dari perencanaan, pengembangan materi, hingga pengujian di lapangan. Tim yang terdiri dari ahli pendidikan, ilustrator, dan dosen serta mahasiswa INSTIKI, bekerja sama dengan pihak DIA Foundation dalam setiap tahapannya.

Pengujian awal dilakukan oleh ahli pendidikan untuk mendapatkan umpan balik yang kemudian digunakan untuk melakukan revisi dan penyempurnaan buku tersebut. Hasilnya adalah sebuah buku cergam yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga efektif dalam menyampaikan pesan pendidikan seksual yang penting bagi anak-anak.

Melalui program ini, INSTIKI dan DIA Foundation berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan inklusif bagi siswa SD. Buku "Putri Malu Jangan Malu" diharapkan menjadi alat edukasi yang dapat digunakan secara luas di sekolah-sekolah dasar, membantu siswa memahami pentingnya menjaga diri dan menghormati batasan pribadi, serta mengurangi risiko kekerasan seksual di lingkungan sekolah.

Program PKM ini sekaligus menegaskan peran penting pendidikan dalam membentuk karakter dan perilaku yang positif sejak usia dini. Dengan adanya materi yang disampaikan secara kreatif dan interaktif, diharapkan siswa SD dapat tumbuh menjadi individu yang lebih sehat secara fisik, emosional, dan sosial.

Sebagai puncak dari rangkaian program ini, buku cergam "Putri Malu Jangan Malu" telah diluncurkan secara resmi pada tanggal 10 Agustus 2024. Acara peluncuran ini diadakan di Denpasar dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari DIA Foundation, para pendidik, serta tokoh masyarakat. 

Peluncuran ini tidak hanya menjadi momen penting dalam penyebarluasan buku cergam tersebut, tetapi juga sebagai langkah awal untuk memperkenalkan pendidikan seksual yang lebih inklusif dan aman di sekolah-sekolah dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun