Jamur tiram sudah cukup dikenal di masyarakat luas, baik di Indonesia maupun di berbagai Negara. Dan kususnya di bali jamur tiram sudah banyak di kembangkan dan salah satu tempatya yang membudidayakan jamur ini berada di Banjar Pacung Desa Batu Aji Kecamatan  Kerambitan Kabupaten Tabanan.Â
Di desa ini terdapat banyak petani yang melakukakan kegiatan bercocok tanam, yang salah satunya dengan budidaya jamur.Â
Peminat jamur tiram pun semakin meningkat. Melihat potensi jamur yang dapat tumbuh sepanjang tahun, dan kandungan gizi yang terdapat pada jamur tiram merupakan faktor yang memicu para petani tertarik membudidaya jamur tiram.Â
Untuk mendapat hasil yang optimal para petani harus benar-benar menjaga kelembaban dari jamur tiram sehingga para petani harus sering untuk melakukan penyiraman pada jamur.
Selama ini kelompok usaha Tani Ong Pacung menggunakan metode penyiraman secara manual sangat kurang efektif dalam membudidayakan jamur karena harus menjaga kelembaban jamur, sehingga para petani hanya mengandalkan thermometer untuk mengetahui suhu ruangan tersebut dengan melihat potensi pengaplikasian teknologi untuk membantu para petani dalam melakukan proses penyiraman, maka tercetus gagasan oleh Dosen STMIK STIKOM Indonesia yaitu Bapak Dr. Ir. Putu Sugiartawan, M.Agb., M.Cs atau sapaan beliau adalah Bapak Dr. Wawan yang memiliki inisiatif untuk berkolaborasi dengan mahasiswa dalam menciptakan Sistem Otomatisasi Penyiraman Jamur pada kelompok Tani Ong Pacung.selain berinisiatif untuk mengimplementasikan teknologi internet of thing (IOT) dalam proses penyiraman jamur, Bapak Dr. Wawan juga melakukan edukasi tentang penggunaan sistem tersebut.
beberapa tahapan dilakukan mulai dari observasi dan wawancara dengan kelompok tani Ong Pacung yang sangat antusias dan mendukung adanya implementasi sistem otomatisasi penyiraman jamur, selanjutnya dilakukan proses instalasi hardware yang difasilitasi Laboratorium Kendali STMIK STIKOM Indonesia, proses instalasi sprayer air pada langit-langit kumbung, tujuannya penempatan sprayer tersebut agar penyiraman jamur merata keseluruh kumbung, serta instalasi pompa air dengan penampungan air, instalasi tersebut bertujuan untuk menampung dan menyalurkan air ke sprayer.
Pada tahap akhir alat otomatisasi penyiraman jamur dengan menggunakan hardware sensor DHT 11 sudah siap digunakan oleh kelompok tani jamur Ong Pacung.Â
Besar harapan kedepannya agar alat otomatisasi penyiraman jamur dapat dikembangkan agar mampu  mencangkup area yang lebih luas di kelompok tani lainnya, alat otomatisasi penyiraman jamur ini agar dapat menyesuaikan dengan cuaca yang ekstrim, serta nantinya civitas akademika STMIK STIKOM Indonesia mampu mengimplementasikan kegiatan tridharma untuk mendukung kemajuan di sektor pertanian serta sektor lainnya.Â