Mohon tunggu...
Gede Obet
Gede Obet Mohon Tunggu... Operator - Traveler

Pemuda Sederhana, Humoris yg Selalu ingin jadi lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pelabuhan Terakhir Setelah Badai...

28 April 2020   11:54 Diperbarui: 28 April 2020   12:49 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau bagai indahnya rona pelangi
Yang datang di akhir Badai...

Indah Parasmu
Walau tak terpoles hiasan...

Anggun bahasa tubuhmu
Mencerminkan kedamaian...

Suara merdu yang mengalun dari hatimu
Sebagai nyanyian pengantar tidurku...

Murninya kebaikan hatimu,
Tanpa sedikitpun tertoreh oleh kepalsuan

Rayuan yang terkadang ku berikan
Itulah ungkapan segala curahan hati...

Hati yang bersyukur
Karena kini tak lagi sunyi...

Tak ada kata yg mampu gambarkan kebahagiaanku,

karena hadirmu disisiku...

Meskipun lebur jadi arang,
Aku akan jadi kayu yg kobarkan perasaanku dihatimu..

Aku berharap kamu tidak hinakan perasaan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun