Musim panas di Belanda setiap tahun selalu dimeriahkan dengan acara Pasar Malam. Event ini biasanya diadakan tiap akhir pekan di beberapa kota secara bergiliran. Kota-kota seperti Amstelveen, Amsterdam, Hengelo, Arnhem, Eindhoven dan kemudian yang terbesar di Den Haag tentu bertambah ramai dikunjungi setiap ajang tahunan ini digelar. Dari namanya yang berbau ke-indonesiaan, mudah ditebak kalau Pasar Malam memang sering dijadikan ajang kangen-kangenan masyarakat Indonesia di Belanda. Disana kita bisa dapatkan makanan khas Indonesia dari sate, nasi goreng, lontong, pisang goreng, soto ayam, rendang, semur, gule kambing, martabak, lemper, durian, es cendol, dan tentu masih banyak jenis makanan lainnya. Belum lagi kerajinan tangan khas Indonesia juga dipajang disana. Obat-obatan seperti jamu, balsam, hingga obat masuk angin juga ada di Pasar Malam. Tak ketinggalan, kesenian dan artis-artis dari tanah air juga sering mentas. Gamelan, tari-tarian, pencak silat, hingga goyang poco poco sudah sangat akrab dengan Pasar Malam. Pokoknya semua yang berbau Indonesia ada di Pasar Malam.
Untuk bisa mencicipi penganan khas Indonesia atau sekadar bernostalgia dengan teman-teman lama sambil menikmati suasana tanah air di negeri seberang di Pasar Malam, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk. Yang uniknya,Pasar Malam di Belanda sudah dibuka sejak siang hingga malam hari.
Tong Tong Fair
Tong Tong Fair di Den Haag, atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Pasar Malam Besar, merupakan Pasar Malam terbesar dari seluruh rangkaian Pasar Malam di Belanda. Tenda seluas 20,000 m2 dibangun di kawasan yang bernama Malieveld untuk menampung 20 stand makanan, 200 kios untuk pakaian, meubel, dan kerajinan. Belum lagi 5 podium untuk teater dan panggung hiburan. Slank, Wayan Balawan maupun Glenn Fredly pernah mentas di Pasar Malam Besar. Jadilah Tong Tong Fair merupakan festival Eurasia terbesar di dunia. Pengunjung dengan mudah mencapai lokasi Tong Tong Fair karena letaknya yang dekat dengan stasiun kereta api Den Haag dan dari kejauhan juga nampak tenda raksasa yang menjadi ciri khasnya.
Pemerintah Belanda sendiri memandang penting event tahunan ini sebagai salah satu daya tarik wisata. Tahun lalu saja sekitar 125 ribu pengunjung, baik turis lokal maupun asing, hadir di Pasar Malam Besar 2008 yang berlangsung selama 12 hari. Ratu Beatrix membuka Pasar Malam Besar diulang tahun emasnya yang ke 50 tahun lalu. Di tahun ini walikota Den Haag Jozias van Aartsen sudah resmi membukanya 21 Mei lalu. Tong Tong Fair tahun ini akan berakhir senin 1 Juni yang kebetulan bertepatan dengan libur nasional di Belanda. Sedangkan bagi masyarakat Indonesia di Belanda ajang ini juga penting untuk proses integrasi dengan komunitas lokal sekaligus lepas kangen dengan suasana Indonesia.
Sejarah Tong Tong Fair ini sendiri tidak bisa dilepaskan dari Mary Bruckel Beiten dan seorang jurnalis bernama Tjalie Robinson. Pada tahun 1950an, Mary termotivasi menggalang dana untuk organisasi kesenian yang bernama Indische Kunst Kring Tong Tong. Ide yang dilontarkan Mary adalah dengan mengadakan acara pasar malam. Ide ini lahir karena di tahun 1936 sendiri pernah diadakan ‘pasar malam’ sebagai bagian dari acara mingguan di Malieveld. Dibantu dengan tulisan dari Tjalie Robinson yang memenuhi surat kabar pada periode itu, akhirnya Pasar Malam Tong Tong pertama kali digelar selama tiga hari di tahun 1959. Acaranya pun langsung sukses dengan mampu menyedot sekitar 3000 pengunjung. Pasar Malam Tong-Tong pun berkembang pesat sebagai festival budaya, pameran, dan makanan hingga kini.
Di tahun 1976 Pasar Malam Tong Tong berganti nama menjadi Pasar Malam Besar. Setelah 23 tahun akrab dengan nama Pasar Malam Besar, pihak Stichting TongTong (Yayasan Tong Tong) memberi nama baru lagi sejak tahun 2009 menjadi Tong Tong Fair.
Nah, kalau ada rencana jalan jalan ke Belanda dan ingin melihat suasana pasar malam Indonesia ala Belanda, Tong Tong Fair adalah tempat yang tepat dikunjungi. Tapi jangan lupa siapkan uang untuk tiket masuk dan belanja oleh oleh.
Groetjes van Nederland,
I Gede Henry Perdana Muda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H