Mohon tunggu...
Adi Pranata
Adi Pranata Mohon Tunggu... profesional -

petualang dan pembela kebenaran yang kebetulan lewat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polemik Syariah di Pulau Dewata

1 Desember 2015   20:52 Diperbarui: 2 Desember 2015   09:17 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Udara panas di pulau bali beberapa bulan ini dikarenakan belum turunnya hujan juga berdampak pada panasnya suasana hati masyarakatnya Bali, masyarakat yang selama ini dikenal dengan keramah tamahannya tiba-tiba di bangunkan, wacana bali akan dijadikan destinasi wisata syariah. Ya didestinasi wisata syariah, secara awam tentu dengan kata syariah sudah dipastikan berkaitan dengan hukum islam. walaupun menurut sang pencetus ide ini Dadang Hermawan (ketua Masyarakat Ekonomi Syariah) Bali, wisata syariah di Bali tidak ada kaitannya dengan agama.

Berbagai elemen di Bali langsung kontra dengan ide ini, gelombang penolakan pun mengalir, bahkan bukan saja dari umat hindu bahkan umat muslim yang ada di Bali pun juga beberapa kontra dengan ide ini. 

Kenapa Bali menolak dijadikan destinasi Wisata Syariah? 

Masyarakat Bali menolak dijadikan destinasi wisata syariah bukan dikarenakan masyarakat Bali tidak menerima ajaran salah satu agama. Ini Indonesia dan Bali tidak bisa menolak suatu ajaran agama resmi apapun untuk ada di Bali. Tapi Bali menolak karena memang tidak perlu Bali dijadikan destinasi Wisata syariah. 

Bali selama ini sudah dikenal dunia dengan keunikan budaya dan adatnya, itu yang membuat Bali unik. Pariwisata Bali dari dulu berkembang dalam balutan adat dan budaya yang bernuansakan Hindu. Keharmonisan antara manusia dan alam selalu dijaga. Lalu untuk apa Bali ingin dijadikan destinasi Wisata Syariah?? kenapa harus bali? bukanya masih banyak daerah yang mayoritas muslim bisa dijadikan daerah destinasi syariah seperti lombok? Menteri Pariwisata mengatakan bahwa wisata syariah tidak berkaitan dengan agama. 

ya sekali lagi Bali tidak menolak karena masalah agama, tapi Bali menolak karena Bali sudah memiliki branding wisata sebagai daerah wisata budaya yang bernuasakan hindu. jangan lah bapak menteri konyol dengan hanya berhitung tanpa melihat dampaknya. 

Bali bukan tidak menghargai keberagaman dan toleransi, malah Bali mengajarkan keberagaman dan toleransi kepada Indonesia. Bisa ditanyakan bagaimana toleransi antara umat beragama di bali begitu terjaga. Bali adalah Bali, Bali pulau yang unik, di dalamnya sudah tertanam estensi hukum adat dari para leluhur yang sudah menjaga Bali. Tidak lagi perlu di paksakan dengan adat atau aturan lainnya.

Jaga bali agar tetap  menjadi Bali

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun