Mohon tunggu...
Gede SukaAdnyana
Gede SukaAdnyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Publikasi

Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh seseorang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasib Pekerja Pariwisata di Tengah Pandemi Covid-19

7 Juli 2021   15:34 Diperbarui: 7 Juli 2021   15:36 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sebelum pandemi Covid)/dokpri

Bali merupakan  salah satu tempat destinasi wisata yang menarik dikunjungi oleh para wisatawan karena di bali mempunyai banyak tempat wisata baik yang ada di setiap daerah di Bali di samping itu juga bali sudah sering dinobatkan menjadi destinasi terbaik dunia dan berdasarkan release dari Tripadvisor melalui travelers choice award 2019 Bali menduduki peringkat keempat terbaik dunia dimana sebelumnya pada tahun 2018 Bali juga sempat menduduki peringkat yang sama destinasi terbaik dunia. 

Perkembangan pariwisata Bali dan Indonesia pada umumnya terutama saat sebelum Pandemi covid19 melanda dunia itu sangat baik, tetapi karena adanya wabah pandemi covid-19, pariwisata Bali mengalami penurunan yang sangat drastis kunjungan para wistawan tahun 2019 yang mengakibatkan Pariwisata Bali benar-bena rumpuh, banyak Hotel, restorant, villa, destinasi wisata, dan semua fasillitas penunjang pariwisata hampir dan beberapa yang sudah tutup karena adanya kasus penyebaran covi-19 ini jadi kunjungan untuk para wisatawan dibatasi. "(Gsa04)"

Terlebih lagi semenjak adanya himbauan dan aturan PPKM mikro tingkat hunian hotel yang masih buka rata-rata berkisaran 30% setelah adanya himbauan sehingga mengakibatkan banyak pekerja harian dirumahkan, tidak adanya program magang atau training untuk sekolah sampai perguruan tinggi itu dibatasi , perusahaan tidak memperpanjang karyawan kontrak, mewajibkan karyawan untuk mengambil hak cuti bahkan ada yang benar-benar dirumahkan dan phk, sehingga mengakibatkan terjadinya lonjakan tingkat pengangguran di Bali, pandemi Covid-19 ini sangat memukul sektor pariwisata dunia dan Bali yang nota bene pendapatan asli daerahnya 80% bersumber pada pariwisata. 

Kalau prediksi ini terjadi dapat dibayangkan bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat dalam menjalani kehidupan ditengah tidak adanya kepastian pekerjaan dan dissatu sisi harus tetap menjaga imun agar tetap tinggi dan badan selalu sehat. 

Misalnnya seperti seorang gaid akibat lumpuhnya sektor pariwisata berdampak juga terhadap kunjungan ke tempat wisata dan lain-lain menurun sangat drastis karena sebagian dari masyarakat sudah tidak memiliki uang cadangan karena terlalu lama sudah tidak berpenghasilan. Seperti yang dikatakan oleh paman saya Pak Ketut Budiasa seorang gaid “ sepi sekali sekarang karena sudah tidak ada tamu dan saya sudah tidak ada pemasukan semenjak pandemi itu”, katannya.

Pak budi menceritakan, bahwa selama pandemi ini dia terpaksa menganggur karena tidak ada kunjungan wisatawan asing. Pria yang mulai merintis usaha tour & travel sejak tahun 2005 ini, mengaku dapat menerima kunjungan wisatawan rata-rata 30 orang per bulan sebelum pandemi melanda. Jumlah itu bisa naik dua kali lipat jika memasuki puncak musim liburan. Mayoritas para tamunya adalah wisman asal  Jepang. “Jujur saya enggak ada kerjaan (lain), saya ikut istri. masih kerja. Kerjaan istri dagang jadi, bantu-bantu” ujar Pak tut.

Saat ini beliau hanya membuka usaha berdagang untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan saat ini kita ajarkan dan dituntut untuk kreatif beliau berjualan serta berkebun Jadi peran pariwisata  sebagai sumber devisa daerah Bali yang didukung dengan adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearipan lokalnya harus terus dilestarikan dan ditumbuh kembangkan serta di sinergikan dengan sektor lainnya agar selalu bisa bersinergi untuk membangun Bali yang lebih baik. 

Mari kita mengambil hikmah positif dari pandemi ini, jangan sampai pandemi ini melemahkan semangat kita untuk terus berjuang dan berkarya lebih hebat lagi sekecil apapun itu, semoga pandemi Covid-19 segera berakhir dan kita semua bisa beraktifitas kembali secara normal dengan menjalankan protokol kesehatan 3 Menjaga jarak, Memakai Masker dan,  Mencuci tangan dengan benar ini merupakan langkah untuk mengurangi atau mengantisipasi penyebaran dari covid-19 dan juga selalu mengikuti himbauan atau anjuran dari pemerintah untuk menekan penyebaran covi 19 ini. "(Gsa04)"

Saat ini Bali mempunyai rencana akan membuka gerbangnya bagi wisman pada Juli mendatang, akan tetapi belum pasti karena menunggu intruksi dari pemerintah karena pemerintah masih terus mengevaluasi situasi dan kondisi penyebaran virus corona terkait dibukanya kunjungan pariwisata bagi wisman."(Gsa04)"

(Suka Adnyana)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun