Mohon tunggu...
Gede Surya Marteda
Gede Surya Marteda Mohon Tunggu... Freelancer -

Mencari jati diri di belantara Hutan Jati. Berusaha semampunya untuk menjadi pribadi yang humoris.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tetangga Masa Gitu: Mempersiapkan Pangsa Pasar Baru

17 Januari 2015   00:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:59 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1421402461159984209

[caption id="attachment_346602" align="aligncenter" width="300" caption="sumber: netmedia.co.id"][/caption]

Teringat di sebuah Workshop yang membahas tentang arah dan masa depan media, Wishnutama, CEO NET. TV, pernah bilang seperti ini, "... contoh program Tetangga Masa Gitu yang menggambarkan realita keluarga yang umum terjadi di masyarakat." Lantas saya berpikir: realita keluarga mana yang sebenarnya direpresentasikan oleh sitkom ini?

Tetangga Masa Gitu (TMG) bercerita tentang dua pasangan suami istri (pasutri) yang kebetulan bertetangga. Angel (Sophia Muller) dan Adi (Dwi Sasongko) adalah pasangan yang sudah berkeluarga lebih dari 10 tahun dan telah merasakan asam garam berumah tangga sehingga lebih realistis dalam menjalani hidup. Bastian (Deva Mahenra) dan Bintang (Chelsea Islan) sebaliknya, pasangan yang masih berumur jagung ini selalu diliputi suasana bulan madu (setidaknya pada season 1).

Adi berprofesi sebagai seorang pelukis dan guru seni rupa yang penghasilannya jauh lebih rendah dari istrinya. Sosok Adi digambarkan dengan sikapnya yang semau gue, rambutnya yang semrawut, tutur bicara yang menyerempet filosofis namun akhirnya berakhir dengan tingkahnya yang bodoh. Dwi Sasono sukses merepresentasikan sosok Adi yang memang menjadi stereotip seniman masa sekarang.

Sementara itu, Angel digambarkan sebagai istri yang lebih mapan dengan profesinya sebagai pengacara. Uniknya, walau memiliki gaji berlipat-lipat dari suaminya, Angel terbilang sangat pelit dalam hal ekonomi. Maka tak jarang, Angel seringkali meminjam apapun dari tetangganya, pasangan kedua Bastian dan Bintang. Pemilihan Sophia Muller untuk memerankan Angel menambah glamoritas yang ada pada sosok Angel. Sophia mampu menghidupkan karakter Angel yang cukup kompleks: Wanita yang menjadi tulang punggung keluarga.

Bastian selalu terlihat konyol dibanding istrinya, Bintang, yang sangat cerdas dan bahkan disebut Wikipedia berjalan saking pintarnya. Tak mengerti hal-hal teknis dan termasuk lamban menanggapi sesuatu membuat Bastian menjadi bulan-bulanan Adi yang sebenarnya satu karakter dengannya. Namun, Bastian selalu sukses menjaga keharmonisan hubungan rumah tangganya dengan Bintang dan senantiasa membuat hati istrinya luluh.

Karakter kedua pasangan itu boleh dibilang menggambarkan sebuah kontras: yang satu realistis, lainnya idealis romantis. Interaksi yang terjadi sering kali berat sebelah. Sikap idealis pasangan Bintang dan Bastian sering dimanfaatkan oleh Adi dan Angel untuk mengeruk keuntungan. Walaupun pernah sesekali, kebaikan dan kepolosan kedua pasangan ini malah menyadarkan Angel dan Adi bahwa mereka beruntung memiliki tetangga yang telah mereka anggap keluarga. Secara umum, hubungan kedua tetangga ini sangatlah harmonis. Bahkan terlalu harmonis sehingga menjadikan cerita dalam Tetangga Masa Gitu seakan fantastis dan terlepas dari logika umum.

Kita ambil contoh Suami-Suami Takut Istri, salah satu sitkom yang terkenal di tahun 2007, yang menggunakan logika yang hanya bisa terjadi di semesta mereka sendiri: satu kampung  para suami takut dengan para istri. Namun disini tujuannya jelas: untuk mensuanakan atau setting "tawa". Pemutarbalikan logika yang terjadi di sitkom ini menjadi sebuah keharusan, istilahnya: kalo tidak ada, tidak lucu. Hal ini yang tidak terlihat di TMG. Bila saja, Angel terus-terusan mencibir Adi karena tidak punya penghasilan tetap, tetap saja bisa jadi lucu.

Problematika Indonesia, Rasa Amerika

Bila kita lihat pemilihan cast yang menggunakan dua wanita blasteran (Sophia dan Chelsea), properti set, kostum yang digunakan sehari-hari kita dapat membaca bahwa TMG menyasar kepada pola hidup masyarakat menengah ke atas Jakarta. Penggambaran keluarga Adi dan Angel yang telah 10 tahun menikah namun belum mempunyai momongan juga dialog Bintang dan Bastian yang sering disisipkan line dalam bahasa Inggris menjadi pertanda modernitas yang merasuk dalam kehidupan sehari-hari.

Modern dan liberal, mungkin itulah yang dicirikan dari sosok Angel dan Bintang yang malah bisa dibilang menjadi kepala keluarga menggantikan peran kedua tokoh pria dalam sitkom ini. Angel itu seorang wanita karir yang dengan legowonya mendukung passion Adi sebagai seorang pelukis, yang notabene tidak memberikan dukungan finansial yang mapan dalam keluarga. Bintang, entah karena pilihan pribadinya atau bukan, melakoni posisi istri yang sekaligus ibu rumah tangga, yang bila dibandingkan dengan Bastian, jauh lebih dapat diandalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun