[caption id="attachment_344241" align="aligncenter" width="500" caption="sumber: http://pidi-baiq.tumblr.com/post/74428915136/dan-bandung-bagiku-bukan-cuma-masalah-wilayah"][/caption]
Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah Wilayah belaka, lebih jauh dari itu melibatkan Perasaan, yang bersamaku ketika sunyi. Mungkin saja ada tempat yang lainnya, ketika kuberada di sana, akan tetapi Perasaanku sepenuhnya ada di Bandung, yang bersamaku ketika rindu - Pidi Baiq
Tahun 2014 akan segera berlalu dan di setiap satuan waktu yang berlalu akan selalu ada yang berubah. Bandung tidak pernah berhenti berdenyut: kadang kuat kadang melemah, kadang naik kadang merendah.
Berbagai prestasi juga tragedi mewarnai berjalanannya pemerintahan Ridwan Kamil sebagai walikota Bandung. Beberapa peristiwa yang menjadi sorotan tentang Bandung selama 2014 ini:
1. Ridwan Kamil Men-"tetot" Farhat Abbas
[caption id="attachment_344242" align="aligncenter" width="300" caption="sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/52c7646abccb17f26a8b456e/ridwan-kamil-skakmat-farhat-abbas-ngakak-gaaan/"]
Pada awal tahun 2014, Farhat Abbas membuat heboh dunia maya dengan mengkritik kebijakan-kebijakan yang dicananangkan oleh Ridwan Kamil. Sayang, kritik yang dilontarkan oleh Farhat sering tidak akurat sehingga lebih sering kritikan tersebut malah menjadi bulan-bulanan di media sosial. Apalagi, Kang Emil hanya menanggapi dengan enteng dan kocak. Kasihan Farhat.
2. Mengaktifkan Ruang Publik dengan Taman Tematik
[caption id="attachment_344245" align="aligncenter" width="740" caption="sumber: http://sebandung.com/wp-content/uploads/2014/02/Jejeran-tempat-Duduk-Di-Taman-Jomblo-Bandung.jpg"]
Terobosan terbaru Kang Emil di tahun 2014 ini dan sering menjadi buah bibir adalah keberadaan Taman Tematik di berbagai wilayah di Bandung. Beberapa taman tematik yang terkenal adalah: Taman Fotografi, Taman Musik, Taman Jomblo dan Taman Film. Selain 4 taman tersebut, ada sekitar 600 taman lainnya di Kota Bandung. Bahkan, Pemerintah Kota Bandung merencanakan untuk membangun 30 Taman Tematik yang nantinya dapat menjadi tambahan pilhan ruang publik untuk masyarakat Bandung.
3. Revolusi Mental ala Bandung: Gerakan Pungut Sampah