Dan, mulailah fokus untuk membaca buku yang kamu suka saja. Hal ini akan membantu membiasakan diri dengan bentuk tulisan yang kamu suka.
“Tulisan-tulisan yang terbaik di dunia adalah tulisan yang menggerakan. Dan, semua tulisan yang menggerakan adalah tulisan yang jujur.” – Dee
Jujurlah dalam menulis. Jangan pura-pura meniru tulisan yang sebenarnya tidak kamu sukai hanya karena mereka populer. Tulislah sesuatu yang kamu benar-benar suka. Tulislah sesuatu yang ingin kalian baca.
Setelah kita akhirnya memiliki sebuah ide, kadang kita sering melakukan self-censorship. Kadang kita menghilangkan tulisan kita yang terlalu vulgar, terlalu kasar, atau tidak sesuai dengan norma-norma yang telah berada dalam masyarakat karena takut jika nantinya akan dikira aneh, bodoh, misfit, atau penilaian-penilaian buruk lainnya dari lingkungan sosial di sekitar kita. Dee bilang: BERHENTI.
Berhentilah melakukan self-censorship jika yang kalian lakukan membuat tulisan kalian tidak lagi memuaskan keinginan kalian sendiri. Berhenti menjadikan pendapat orang lain sebagai patokan apakah tulisan kalian sudah baik atau tidak. Don’t give a fuck about that.
Jadilah diri kalian sendiri. Menulislah untuk diri kalian sendiri.
“Beranilah untuk gagal” – Dee
Penulis sekaliber Dee juga pernah gagal. Pada saat masih SMP, Dee pernah ditolak oleh Majalah. Dee juga pernah gagal dalam sebuah kompetisi menulis. Tapi, Dee tidak pernah berhenti menulis.
Faktanya, bila kalian ingin menulis dengan baik, kalian harus terus menerus menulis. Banyak penulis pemula yang baru belajar menulis fiksi bingung darimana harus memulai. Dee sendiri menyarankan untuk memulai menulis tentang apa yang ada disekitar kita, misal: dompet, baju, anjing, adik, dll.
Kalian juga dapat memulai dengan menulis yang kalian tahu. Misalkan, bila kalian suka naik gunung tulislah tentang pengalaman kalian mendaki gunung. Atau, jika kalian hobi menyelam tulislah sesuatu tentang menyelam. Hal-hal yang familier akan memudahkan kalian untuk menulis.
Terakhir, kalian dapat menulis tentang sesuatu yang kalian sendiri ingin baca. Misalnya seperti Dee yang kesulitan ketika ingin membaca buku tentang spiritualitas namun tidak menemukan buku selain buku-buku motivasi yang tidak terlalu disukainya. Akhirnya, dia membuat seri Supernova.