Jingle bell, jingle bell, jingle all the ways...
Natal selalu memberikan suasana istimewa tiap tahunnya. Semua orang ikut menikmati kebahagiaan dan kebersamaan yang hadir di setiap tanggal 25 Desember ini. Topi, bel, dan kaos kaki berhias warna merah putih dan hijau memenuhi ruang-ruang publik seakan kita hidup dalam dunia dongeng. Mungkin, Santa juga hadir di tengah keramaian sambil menawarkan produk-dengan-potongan-harga dan tawa yang renyah.
Di Indonesia, Natal lebih merupakan sebuah hari Keluarga. Di hari yang kudus ini, seluruh anggota keluarga berkumpul, menguatkan kembali tali persaudaraan yang mungkin kendur karena segala aktivitas yang dijalani selama setahun. Biasanya, akan ada berbagai perayaan di rumah: jamuan besar, tukar-menukar kado, atau pesta kecil-kecilan. Bahkan, kemeriahan sudah dimulai dari awal hari: menghias pohon Natal, memasak untuk jamuan, menyiapkan kado atau hadiah. Ya, hari Natal memang selalu meriah.
Tapi, kadang kemeriahan membuat lupa akan sesuatu yang tersisa: bekas hiasan, sisa makanan, pembungkus kado, dan banyak lagi hal yang akhirnya jadi benda yang tidak berguna lagi alias jadi sampah dan akhirnya akan menumpuk di rumah. Wah repot dong kalo begitu.
[caption id="attachment_343341" align="aligncenter" width="537" caption="sumber: http://assets.inhabitat.com/files/recycledxmas.jpg"][/caption]
Buat kalian berikut tips untuk membuat Natal jadi lebih menyenangkan sekaligus lebih ramah lingkungan:
1. Buat hiasan dari barang-barang bekas yang tidak digunakan lagi.
Kalian selalu bisa berkreasi dengan barang-barang bekas yang kalian miliki. Tidak perlu terus-menerus membeli aksesoris baru untuk hiasan Natal tiap tahunnya, kalian bisa saja menggunakan aksesoris-aksesoris yang telah kalian gunakan tahun lalu. Selain itu, kalian juga bisa membuat hal baru dengan barang-barang di sekitar kalian seperti botol plastik, kaleng, atau kertas bekas yang bisa jadi lebih keren daripada hiasan yang biasa kalian beli.
