PDIP terlalu lapar setelah dua periode di luar pemerintahan. Kekecewaan lepasnya banyak posisi menteri ke golongan profesional dan sulitnya menggolkan titipan untukan jabatan-jabatan basah--a.k.a direktur BUMN membuat PDIP masgul dan terang-terangan menggunakan cara-cara hitam. Ada domba dan persaingan tidak sehat sudah nyata di depan publik. Ketidaksukaan PDIP dan Megawati pada Rini, menteri BUMN sudah tidak bisa lagi ditutup-tutupi. Mega memulai wacana ini dengan kata "pengkhianatan" dan "penumpang gelap" yang menelikung di tikungan". Karena itulah, menteri Rini harus segera dilengserkan dan cara termudah adalah menjadikannya "Calonarang".
Demikianlah perempuan dengan kekuasaan yang tidak bisa dikontrol partai telah membuat geram dan gelap mata. Seperti Calonarang dari Dusun Girah yang sangat berkuasa dan didukung rakyatnya, Menteri Rini menjadi penghalang PDIP untuk ikut menikmati posisi-posisi strategis BUMN. Demikian pula dihancurkannya mafia Migas dalam Petral, membuat  para mafioso gerah dan mereka menyusupkan vested interest mereka pada oknum-oknum jahat partai.
Kita sudah tahu cerita Calonarang yang diisukan menyebarkan teluh dan penderitaaan pada rakyat. Persis isu dukun santet di Banyuwangi beberapa tahun yang lalu, dan mereka yang ditarget, akan dihabisi dan dibakar. Demikianlah nasib Menteri Rini, isu itu disebarkan untuk menjadikannya Calonarang yang patut dihabisi.
Isu dan serangan dari Mendagri yang merupakan kader PDIP dan tangan kanan Mega memang sudah dirancang untuk memberikan pukulan telak dan memaksa Jokowi untuk mengikuti kemauan Teuku Umar. Sayang sekali, tindakan ini sudah tidak lagi menghiraukan etika dan membuka borok sendiri tentang hiruk-pikuk perebutan kekuasaan di Istana. Justru sekarang tampaklah siapa yang menekan Jokowi dan menghina kekuasaan presiden. Bukan Menteri Rini, tetapi PDIP, Megawat dan Mendagri.
Saya tidak tahu kekhawatiran apa yang ada di benak Megawati, namun serangan-serangan ini sepertinya malah ditujukan pada Jokowi. Men-Calonarang-kan Menteri Rini adalah awal delegitimasi Jokowi sebagai presiden yang lambat tapi pasti akan dilengserkan. Jokowi dengan menteri-menteri pilihannya [yang bukan titipan partai] telah bertarung dan membahayakan kekuasaan elit politik di negeri ini.
Mentri Susi berani mencabut izin perusahaan-perusahaan yang dimiliki para elit politik dan ekonomi demikian pula Menteri Rini berani menunjuk orang-orang yang lebih independent di BUMN-BUMN serta ikut berperan menghancurkan Petral. Dua wanita menteri ini pada gilirannya memang akan di-Calonarang-kan. Dan sekarang adalah waktunya Menteri Rini, yang posisinya lebih lemah karena tidak ada back-up apa-apa lagi selain jejak rekam profesionalnya.
Harapan Gedang Kepok: Semoga Jokowi semakin kuat dan berani menjadi petarung sejati. Seperti mottonya sendiri, "nothing to lose untuk memperjuangkan rakyat dan negeri".
Salam Merdeka! Salam Kompasiana!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H