Mohon tunggu...
Gedang Kepok
Gedang Kepok Mohon Tunggu... -

Gedang Kepok adalah nama pena untuk penulis Kompasiana ini. Karena satu dan lain hal, identitas asli Gedang Kepok belum bisa diungkapkan di profil penulis. Gedang Kepok tertarik dengan banyak hal, mulai dari politik, budaya, dan humaniora. Semua tulisan akan diabdikan untuk kebebasan berpikir, kemanusiaan, dan demokrasi! Salam Kompasiana! God bless Indonesia!

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jokowi Masih Hijau dalam Politik Internasional

24 April 2015   01:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:44 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi memang belum berpengalaman manjadi presiden dan belum ada setahun menjabat presiden. Namun demikian, wawasan politik internasional Jokowi masih tampak terbatas dan masih didorong oleh semangat image building aliasmembangun citra. Dan membangun image kuat sepertinya cukup berhasil di kancah KAA di mana Jokowi menegaskan posisi Indonesia dalam melihat konstelasi dunia. Tidak seperti Sir SBY yang play safe dengan negara adidaya, Jokowi mencoba menunjukkan arah politik yang berbeda. Pertanyaannya dalah, apakah dalam jangka panjang sikap terang-terangan untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam lembaga-lembaga keuangan dunia akan memberi manfaat secara nasional? Menurut gedang kepok, perubahan posisi politik Jokowi ini akan berbahaya apalagi Indonesia juga menghadapi tantangan separatisme seperti di Papua.

Mendapat pujian dengan pidato yang tajam dan melawan arus memang membuat Jokowi terkenal di dunia--terutama di negara-negara yang yang gerah dengan kepongahan negara-negara adidaya. Menghukum mati warga negara asing tanpa ampun juga mendapat pujian soal ketegasan dalam negeri. Tetapi pertanyaannya adalah, apakah aksi-aksi berani akan menyelamatkan kepentingan nasional Indonesia dalam jangka panjang? Kita tahu Australia tak akan berdiam diri dan mungkin akan menyulut separatisme Papua dan beberapa daerah pinggiran lainnya. Kita juga tahu, kemerdekaan Palestina adalah soal sensitif dan pelik dalam kancal politik dunia.

Sir SBY bermain cantik dngan menari-nari diantara kekuatan besar dunia demi kestabilan Indonesia dan demi dukungan dunia internasional untuk kesatuan Indonesia. Jokowi dengan arah politik yang berbeda mulai membangunkan macan-macan di kawasan Asia. Meski motivasi jokowi lebih didasarkan politik ekonomi, persaingan kekuatan di kawasan ASEAN akan menghangat dengan langkah-langkah Jokowi dan perlombaan penumbukan senjata akan dimulai dengan ditandainya peningkatan belanja militer negara-negara kawasan. Cina akan bersaing denga Jepang dan akan membawa negara-negara asia dalam perang dingin yang panjang. Demikian pula US dan Australia akan mengambil kesempatan.

Penasehat politik Jokowi sebaiknya harus semakin hati-hati. Membangun image internasional tidak harus mengorbankan kepentingan nasional dalam jangka panjang.

Salam Kompasiana! Merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun