Mohon tunggu...
KKN KOLABORATIF KELOMPOK 206
KKN KOLABORATIF KELOMPOK 206 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN KOLABORATIF KELOMPOK 206 JEMBER 2023

Difabel dalam mengembangkan potensi diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyuluhan Pencegahan Stunting dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga oleh KKN 206 di Desa Sumberwaru

20 Agustus 2023   22:06 Diperbarui: 21 Agustus 2023   01:56 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif periode 2 dilaksanakan selama 40 hari yang mana berlangsung selama bulan Juli hingga Agustus. Adapun Kelompok KKN 206 merupakan salah satu dari kelompok KKN yang diterjunkan di Desa Sumberwaru, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember. Kelompok KKN 206 telah mengidentifikasi potensi dan aspek yang membutuhkan pembenahan di Desa Sumberwaru ini yang mana salah satunya adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan mayoritas masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Faktanya hal ini menjadi salah satu hal yang menyebabkan stunting di Sumberwaru. Permasalahan ini menjadi penyebab mayoritas masyarakat Sumberwaru tidak mampu memenuhi asupan gizi yang cukup pada anak mereka sehingga menyebabkan tingginya angka stunting di Sumberwaru.

Perlu diketahui bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak karena kekurangan gizi pada balita maupun infeksi penyakit. Dalam kegiatan koordinasi penyampaian permasalahan-permasalah di Kecamatan Sukowono bahwasannya "Angka stunting di Desa Sumberwaru adalah tertinggi di antara desa-desa lainnya di Kecamatan Sukowono". Hal ini didukung oleh  sekretaris bidan yaitu Ibu Sunniyatul Lutviyah (Ibu Sun) juga menyatakan bahwa "Bulan Februari jumlah balita stunting di Sumberwaru ada 35 anak, ini termasuk jumlah yang tinggi apabila di tingkat desa". Berdasarkan hal ini maka Kelompok KKN 206 menginisiasi kegiatan penyuluhan untuk mencegah stunting di Desa Sumberwaru.

Penyuluhan tersebut dilaksanakan pada Selasa, 14 Agustus 2023 di Balai Desa Sumberwaru dengan judul kegiatan "Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga". Sasaran dari kegiatan ini adalah pertama memberikan pemahaman untuk mencegah stunting pada anak dengan cara menjaga kebersihan dan memenuhi asupan gizi yang cukup dari makanan bergizi. Sasaran kedua adalah untuk mengedukasi alternatif pemenuhan gizi pada anak dengan tanaman obat keluarga (Toga) seperti kunyit dan temulawak. Agenda pertama adalah penyuluhan toga untuk menambah gizi dan menjaga kesehatan pada anak. Penyampaian materi dilakukan oleh Firda Zuliatul Afifah dan Abunda Farouq, selaku mahasiswa anggota Kelompok KKN 206. Dalam kesempatan tersebut dijelaskan contoh tanaman yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit tertentu. Selain itu, dalam penyuluhan toga tersebut juga dijelaskan contoh pembuatan serbuk kunyit yang bisa digunakan untuk meningkatkan nafsu makan anak. Beberapa langkah untuk membuat serbuk kunyit yaitu pengupasan kulit kunyit dan dilanjutkan dengan mencucinya di air mengalir. Kemudian, langkah selanjutnya adalah perajangan kunyit, kemudian dilakukan penjemuran yang dapat memakan waktu hingga tiga hari tergantung dengan kondisi cuaca, setelah itu kunyit yang telah kering disangrai dan digiling hingga halus.

Sedangkan kegiatan kedua adalah sosialisasi pencegahan stunting disampaikan oleh Putri Wahidatun Nurhasanah, A.Md.Gz yang kerap disapa Mbak Putri sebagai ahli gizi dari Puskesmas Sukowono. Dalam kesempatan tersebut Mbak Putri menjelaskan bahwa "Pentingnya menjaga kebersihan botol susu anak untuk mencegah penyakit pada anak sehingga bisa mencegah terhambatnya tumbuh kembang pada anak". Selain itu, pencegahan stunting juga bisa dilakukan sejak ibu mengandung dengan cara memastikan pemenuhan gizi yang cukup pada ibu hamil, "Setidaknya ibu hamil harus makan minimal sebanyak 4-5 kali dalam sehari". Tidak hanya itu untuk mendukung pencegahan stunting ini Kelompok KKN 206 memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa biskuit yang mempunyai kandungan susu tinggi. Selain itu, Kelompok KKN 206 juga memberikan serbuk kunyit dan madu sebagai tambahan asupan gizi pada anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun