Mohon tunggu...
KKN KOLABORATIF KELOMPOK 206
KKN KOLABORATIF KELOMPOK 206 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN KOLABORATIF KELOMPOK 206 JEMBER 2023

Difabel dalam mengembangkan potensi diri

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pekan Paralympic sebagai Ajang Unjuk Diri bagi Pelajar Difabel

2 November 2022   13:00 Diperbarui: 2 November 2022   16:36 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar masyarakat masih menganggap difabel sebagai kelompok yang memiliki keterbatasan dalam berbagai aspek. Tidak sedikit masyarakat memandang sebelah mata kemampuan yang dimiliki oleh para difabel. 

Padahal realitasnya difabel sama halnya dengan masyarakat pada umumnya termasuk dalam hal potensi diri. Hanya saja ruang untuk para difabel dapat berproses dan mengembangkan potensi diri yang mereka miliki terbatas. 

Hal ini berbeda dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya yang memiliki kebebasan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Karena perbandigan tersebut mengakibatkan pengembangan potensi diri bagi para difabel memang kurang optimal. 

Dibutuhkan perhatian yang lebih dari pemerintah maupun masyarakat untuk mewadahi potensi diri yang dimiliki oleh para difabel, misalnya dengan diadakannya Pekan Paralympic Pelajar Daerah.

Pekan Paralympic Pelajar Daerah merupakan ajang perlombaan olahraga bagi para pelajar difabel. Terdapat banyak cabang olahraga yang diperlombakan salah satunya adalah badminton. 

Seperti narasumber kami yang bernama Adam dan Amel. Mereka berdua adalah atlet badminton NPCI yang saat ini sedang melaksanakan latihan rutin seminggu tiga kali di Gor Argopuro untuk persiapanan Pekan Paralympic Pelajar Daerah. 

Adam seorang tuna daksa yang saat ini sedang duduk di bangku kelas XI SMK Baitul Hikmah Tempurejo. Dia sudah aktif mengikuti club badminton sejak kelas V SD. 

Namun, dia baru bergabung menjadi atlet NPCI pada bulan Oktober 2022. Hal ini dikarenakan Adam baru divonis sebagai difabel setelah dia mengalami kecelakaan jatuh dari pagar pada saat dia kelas IX MTS.

Awal mula Adam bergabung menjadi atlet NPCI karena dia diajak oleh bapak dari temannya sesama pemain badminton. Pada mulanya Adam sebenarnya tidak ingin ikut Pekan Paralympic Pelajar Daerah karena bayangannya dia akan ditandingkan oleh para difabel tuna daksa yang memakai kursi roda misalnya. 

Tetapi setelah diberi penjelasan bahwa dia akan ditandingkan dengan lawan yang sesuai dengan kapasitasnya dalam artian kategori difabel (kategori upper) kemudian dia bersedia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun