Mohon tunggu...
Gabriel Bayu
Gabriel Bayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dampak dan Penanggulangan Limbah Pabrik Gula Madukismo

4 Desember 2017   01:47 Diperbarui: 4 Desember 2017   02:06 3561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam melakukan suatu bisnis, perusahaan seharusnya tidak hanya berfokus pada pencapaian profit, namun perusahaan juga harus memperhatikan pihak-pihak yang berkemungkinan menerima dampak dari aktivutas perusahaan. Pihak-pihak tersebut diantaranya adalah masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan. Perusahaan perlu melakukan bisnis secara etis/beretika, perusahaan diharapkan tidak hanya berorientasi pada hal finansial namun juga peduli kepada pihak lainnya, dalam hal ini adalah masyarakat dan lingkungan.

Komunikasi lingkungan adalah alat pragmatis dan konstitutif untuk mengajarkan, mengajak, mendorong, atau memberitahukan seseorang untuk peduli terhadap lingkungannya. Selain itu, komunikasi lingkungan juga berfungsi untuk membentuk persepsi kita terhadap realitas kondisi lingkungan kita saat ini. Didalamnya mencakup teori dan kajian yang memfokuskan pada hubungan komunikasi manusia dengan lingkungan.

Salah satu perusahaan yang aktivitasnya memiliki dampak pada masyarakat dan lingkungan sekitar adalah Pabrik Gula Madukismo. Kegiatan pabrik Madukismo memiliki dampak yang berdampak pada lingkungan alam dan masyarakat sekitarnya. Dua contoh bagaimana operasi perusahaan dapat memiliki pengaruh negatif terhadap lingkungan dan kehidupan sosial di sekitar perusahaan, adalah polusi dan produksi limbah. Keduanya merugikan secara ekologis, terutama bila dikelola dengan buruk. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk memiliki kesadaran akan kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban sebagai konsekuensi aktivitas perusahaan. 

Untuk menghindari risiko pencemaran dari produksi limbah, PT. Madukismo memanfaatkan potensi limbah untuk produk baru. Sampah diserahkan kepada pihak ketiga untuk dijadikan pupuk organik yang akan digunakan untuk pertanian tebu, membuat ampas tebu sebagai bahan bakar utama pabrik. Selain itu, untuk menghindari risiko, PT Madukismo melakukan dialog terbuka terhadap masyarakat dan menanyakan bagaimana perasaan masyarakat tentang kegiatan pabrik, atau menanyakan apa yang diharapkan masyarakat dari dampak kegiatan pabrik. PT Madukismo telah mengalokasikan dana untuk skenario tak terduga yang bisa terjadi di masa depan untuk dipersiapkan.

Di masala lalu, pernah terdapat keluhan dari beberapa penduduk setempat yang sumurnya terkontaminasi limbah cair pabrik. Dari pengaduan Madukismo mengambil sampel air di sumur milik warga lalu melakukan tes untuk mengetahui apakah airnya tercemar atau tidak. Jika airnya tercemar, Madukismo akan memanggil pihak ketiga, dalam hal ini PDAM, maka sumber air warga akan dialihkan ke PDAM. 

Dalam memecahkan permasalahan tersebut, Madukismo melakukan dialog untuk berkomunikasi kepada masyarakat sekitar. Keluhan tersebut menjadi evaluasi bagi Madukismo. Setiap bulan sekarang, Madukismo menguji kualitas limbah cair dengan memberikan sampel kepada pihak ketiga yang terakreditasi, dan setiap tahun Madukismo akan diaudit oleh Kementerian Lingkungan Hidup mengenai pengelolaan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun