Kenangan mana yang masih kau ingat, tanya seorang teman ketika seorang teman lain baru usai mandi sore itu.
Wangi sabun itu.
Aku masih ingat dengan wangi itu
ketika itu dengan uang seribuan kau akan mendapatkan dua buah sabun dengan wangi yang serupa seperti ini. Tapi itu tidak akan kau dapati lagi sekarang.
Dan satu lagi; suara tik tik sisa hujan yang jatuh menyentuh sebuah kaleng bekas minuman itu adalah bunyi bunyi yang masih ku ingat sunyi malam itu.
Waktu itu ayah keluar dari kamar dengan raut yang tak ku pahami bahkan ibu pun tak sanggup menerka apa yang sedang ayah pikirkan.
Seisi rumah menjelma hampa ketika sisa sisa makan malam barusan usai ibu bereskan dari meja makan yang buruk rupa itu.
Ayah masih berdiri di sana, di sebuah sudut lain rumah, ia menatap langit langit rumah.
Aku melihat ke arah yang sama.
Dari atas langit langit rumah,
air hujan jatuh satu satu melewati sebuah lubang di atap.
Dan bunyi tik tik itu air yang menyentuh kaleng kaleng mainan adik.