Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Pembunuh Berdarah Iri

13 Maret 2018   17:34 Diperbarui: 13 Maret 2018   18:43 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Satu lagi berita duka datang mengetuk pagi nan sepi.
Embun pagi berganti air mata duka.

Oh, ini cerita apa lagi?
Setelah kau patahkan seluruh mimpi
kini, apa lagi yang ingin kau binasakan?
Doamu bukan meminta umur yang panjang,
namun sebuah tidur panjang.
Sebagai syarat pemuas hasratmu.


Wadah mana lagi yang ingin kau tuangi
dengan anggur kematian?
Wajah siapa lagi yang ingin kau habisi
dengan sihirmu?

Sering aku mengurung diri
dengan tanya,
mengapa Tuhan mengirim kamu
ke tengah-tengah kebahagian yang
hampir sempurna ini?
Ah, barangkali kamu bukan anak seorang manusia _

Malang, 07:56---12/03/2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun