Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ratapan

5 Januari 2018   07:49 Diperbarui: 5 Januari 2018   08:55 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kudengar tangis yang mengalun
Seperti musik tak bernada
Namun kubayangkan ada air mata tak bernoda

Lengkingan isak mendaras pilu
Dinyanyikan bersama sekumpulan duka
Dari luka yang sudah basi
Yang sudah seharusnya dikubur pada musim gugur

Saat musim gugur kemarin
Kutahu ada yang mengiris dusta
Di atas daun-daun lapuk dengan belati warisan

Menumbalkan janji untuk menambal curiga
Namun sedalam-dalamnya dusta dikuburkan
Yang basi juga membusuk

Maka sudahi saja tangis itu
Dan bawalah luka itu
Berikan pada hujan yang membasahi
Biarkan duka itu dibasuhi
Sampai tiada semua sakit

Malang, 07:16
5/1/2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun