Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisikan Kekasih

18 September 2017   23:51 Diperbarui: 19 September 2017   00:01 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Berhembus semilir angin
membelai dari balik tiang listrik yang berbaris
bawa aroma senja yang telah sepi

Segelas kopi dan segelas teh melati
duduk bertatap
merebut senja yang jatuh sepi

Kau diam,
aku pun ikut menahan,
agar senja dan sepi terus mengalir

Detik-detik berlalu
coba kutangkap getaran yang melintas dari matamu;

Ada yang utuh dari caya senja yang terpantul dari matamu
dan kuberikan padamu
lewat satu kecupan yang turunkan gelap seusai senja

Kau berdiri,
membisik sepenggal kalimat;
"sedalam waras, kita menyatu"_

Malang, 18/9/2017
16:12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun