Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selembar Surat Rindu

8 September 2017   20:48 Diperbarui: 8 September 2017   21:07 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selembar surat kusam,
kutemukan di bawah bantal.

Coba ku eja lagi menjelang senja, sembari mengukur jarak dan resah.

Tiada kusangkakan,
aku terperangkap di tengah lautan rindu yang kau sebut dalam suratmu.

Isi suratmu terlalu dalam, tenggelamkan aku ke dasar samudera rindu.

Dan kutemukan bentangan waktu yang indah.

Waktu melambat berlalu untuk menunggu kapan.

"Terlalu lama"
itu dua kata yang sering kujumpa dalam isi suratmu.

Sebab tiada waktu yang cepat untuk menghitung dan mengukur sebuah rindu.

Bentangan jarak dan rindu adalah semoga.

Kutemukan juga tanya yang masih,
tentang mimpi-mimpi kecilmu.

Dibagian akhir surat
ada sepi dan rindu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun