Agar kau tahu
bahwa aku selalu bermimpi
untuk menghabiskan semua senja dimusim panas bersamamu.
Bahkan aku sudah bosan berteman sendiri dengan puisi yang tak habis kutulis untukmu pada semua senja yang telah pergi.
Maka beri aku satu detik waktumu, dan biarkan senja pergi bersama jejak-jejak cerita yang mengalir.
Itu saja semoga yang masih kusemogakan pada semua puisi diakhir senja.
Entah kau tahu atau tidak,
bahwa aku masih menunggu semua senja untuk melukiskan kita pada sebuah puisi.
Sebab menghabiskan sebuah senja dimusim panas tanpa kekasih dan puisi; kubilang mati.
Hidup telah sia-sia, dan mati pun sia-sia.
Bila kau punya semoga yang sama,
maka biarkan satu detik diakhir senja
menjadikan kita sebuah puisi yang kita titip pada cahaya lembayung diujung sana_
Malang, 3 September 2017|16:20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H