Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja dan Keping-keping Rindu

1 September 2017   17:28 Diperbarui: 1 September 2017   18:23 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Seketika cahaya senja menerobos masuk,
memantul dari bola matamu.
Langit senja yang teduh
memancar dari sekujur senyummu.
Ketika kau singkap tirai jendela kamar.
Melambai rambutmu dihela semilir angin senja yang tenang.
Kausandarkan kepalamu pada kedua tanganmu.
Menopang tatap diam,
jauh menembus batas senja.
Dan deru napasmu masih kurasakan pada angin yang berhembus.
Wangi rambutmu masih mengaroma.
Masih membekas raut wajahmu.
Sebab masih kulihat kau disemua senja.
Masih kurasakan semua kecupan disemua bibir cangkir yang kucumbu.
Kau gadis yang menatap dari balik jendel senja itu_

Malang, 1 September 2017|17:21

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun