Bila kemarin masih hujan
air matamu pun gerimis
kau timba rindu di matamu
yang bersimbah lara.
Kau buat kenangan yang menyumur
tepat dipenghujung senja.
Dan kau buka gerbang malam dengan wajah lebam seakan bintang gemintang tiada melihat dukamu.
Kau lukis dukamu dalam tangis
selalu saja basah hari-harimu
kau sebut luka lagi dalam pilu.
Langkahmu terlampau panjang untuk diukur. Ribuan mil kau pergi, entah di mana kau petik semua resah, yang kau bawa pada tangismu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!