Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Bayang-bayang Waktu

19 Agustus 2017   12:10 Diperbarui: 24 Agustus 2017   10:49 1586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada detak-detak jam memutar
ia menyapa mengitar
mengusik mimpi yang belum usai.

Bisa juga ia menyapa dari kokok ayam
memudarkan hangat selimut
itu diawal pagi.

Lalu diterik siang
ia mengingatkan tentang semangat
agar tak lekas pudar niat.

Menuntun hingga zona romantis
tepat di cahaya lembayung ujung senja
ia menari dilingkaran hitam mata.

Dan membawa kembali kepembaringan
membiarkan mimpi menemani
sampai lupa semua lelah.

Ia telah ditakdirkan selamanya
menjadi teman setia
walau terkadang dianggap musuh
Ia terus datang sampai habis usia.

Malang, 19 Agustus 2017|11:59

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun