Kicau burung mengalun. Mendesis semilir angin. Memecah sunyi berkabut tipis-tipis. Dingin.
Aku telah sadar dari semua mimpi semalam.
Mentari perlahan menyapa dari balik ubun-ubun semeru yang menjulang. Merambah. Menembus dari celah-celah dedaunan.
Ku lihat kau masih mendengkur memeluk guling.
Selintas tanya datang lagi; mengapa kaudatang hanya untuk pergi?
Itu tanya dari hadir yang kau ucap dibibirmu malam tadi. Kan kaubilang kau tak tinggal. Kau cuma datang menyapa. Kau cuma datang mengabari. Bahwa kau bukan kekasih.
Tapi apakah kautahu; bahwa sejak lembayung dimatamu senja kemarin. Adalah hantu yang telah merenggut seluruh rasa yang kusimpan utuh. Dan kini kau kan pergi lagi.
Aah, kau, si gadis senja._
Malang, 18 Agustus 2017|06:25
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H