Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari Terakhir Menjelang Purnama

7 Agustus 2017   10:14 Diperbarui: 7 Agustus 2017   10:34 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Masih kuhitung pada angka yang sama

Menanti detik berlalu

Sudah mendekati puncak yang sebentar lagi

untuk merebut doa-doa yang sudah kusemogakan sekian lama

Jauh di pembaringan,

Mentari menyusup lewat senyum ceria anak-anak yang bermain di halaman dekat jalan

Canda mereka seperti musik yang mengalun di ujung semoga

Sementara hawa lembab hari terakhir menjelang purnama mengalir disekujur raga

Menusuk. Mencubit. Bahkan mencumbui hingga relung terjauh

Pada selembar kertas putih polos,

ah, tidak polos lagi;

sudah basah, kotor, dengan tinta yang menggoreskan puisiku menjelang purnama_

Malang, Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun