Sejak senja kemarin,
yang kulihat sudah samar jejak-jejak sepatumu
Sedih pun hampir kulupakan,
untuk pergi tak pamit. Mungkin dendam tak sanggup kauredam
Sakit di hati menggerogoti juga,
sebab kau telah membagi dendam kini
Namun tidakkah kautahu
bahwa setelah kautiada sepi menjelma teman
Sejauh kini masih jua kucoba menerka
samar-samar jejakmu di ambang pintu
Namun tak kudapati cara untuk menyusul
sebab senja telah lenyap,
cahaya bintang dan rembulan pun tak mampu menunjuk ke mana kaupergi
kuharap masih bisa
kutulis setiap senyummu pada lembar-lembar mimpi untuk menghalau duka dan lupa_
Malang, 18 Juli 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H