Mohon tunggu...
Gea Laksita
Gea Laksita Mohon Tunggu... -

Alumni mahasiwa Komunikasi angakatan 2010, pemerhati Media, mengikuti dan mengamati pemberitan olahraga di media massa. Mahasiswa desain grafis 2015-2016

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Komedi (Tidak) Lucu

1 Juni 2016   09:01 Diperbarui: 1 Juni 2016   09:07 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari semua acara yang tayang di Indonesia, acara yang paling tidak saya sukai adalah Opera Van Java (OVJ). Konsep acara OVJ yaitu komedi Slapstick. Sebenarnya ada banyak acara yang tidak saya sukai selain OVJ, tetapi ada banyak alasan yang membuat mengapa OVJ begitu minus di mata saya. Alasan pertama saya tidak tertarik dengan cara meraka bercanda. Memukul kepala dan anggota badan yanga lain dengan styrofoam, menghancurkan properti yang terbuat dari gabus, sering mencela kekurangan fisik, dan suka mendorong orang hingga jatuh tersungkur. Menurut saya cara komedi tersebut tidak lucu. Yang kedua, tema cerita (lakon) dalam OVJ monoton, tidak ada yang baru. Alasan yang ketiga, pemilihan topik candaan yang tidak mutu. Karena hanya mencela kekurangan fisik, mengolok-olok, menurut saya sangat tidak bijak.

Tetapi saya maklumi bahwa sebagian masyarakat Indonesia berada di kelas menengah kebawah. Tontonan macam ini menutut mereka sangat menghibur. Selain itu bagi masyarakat yang telah lelah dalam bekerja juga menjadi semacam alternatif tontonan. Tidak perlu berpikir, hanya tertawa menjelekan orang lain. Tidak dapat dipungkiri, seorang pekerja saat pulang tentu ingin hiburan yang tidak banyak berpikir. Apalagi mereka telah seharian bekerja dengan tekanan pekerjaan yang tidak mudah. Tetapi bagi masyarakat yang terpelajar tentu mengetahui bahwa acara semacam ini tak pantas dan membohohi.  

Itulah mengapa akhirnya muncul Stand Up Comedi. Acara ini hadir memberikan warna baru dalam dinamika dunia hiburan. Acara yang menurut saya berkelas. Memang lawakan dan joke yang disampaikan Comic (orang yang melakukan Stand Up) terkadang perlu sedikit berpikir terbuka dan memahami makna yang disampaikan. Isu yang diangkat Stand Up Comedi sangat dekat dengan kehidupan. Mereka melawak dengan sedikit mengkritik namun tidak  menyudutkan siapa pun dan tidak mengolok-olok orang lain sebagai bahan candaan.

Tentu sangat berbeda OVJ dengan Stand Up Comedi. OVJ butuh banyak orang untuk membuat acara tersebut terlihat lucu, tetapi Stand Up Comedi hanya butuh satu orang bercerita dengan joke-jokenya mampu membuat kita tertawa dan berpikir bahwa hidup ini banyak hal lucu yang kadang terlupa. Jujur saja saat menonton OVJ saya tidak pernah tertawa, karena memang tidak ada hal lucu. Tetapi, menonton Stand Up Comedi, saya ikut mentertawakan kehidupan yang kadang memang mengelikan. 

Namun, meski telah hadir Stand Up Comedi, acara OVJ tetap digemari dan ditunggu-tunggu. Miris rasanya masyarakat kita terlihat tertinggal dan dibodohi komedi Slapstick tersebut yang tertawa diatas penderitaan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun