Mohon tunggu...
Askara Aksara
Askara Aksara Mohon Tunggu... Lainnya - tempat paling menyenangkan untuk berhitung dengan aksara

tidak hanya aku padamu, tetapi juga darimu untukku. selamat berpesta kata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kubeli Momen dalam Sebuah Buku

21 Januari 2018   18:13 Diperbarui: 21 Januari 2018   18:30 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

buku adalah barang yang paling aku suka. covernya, warna kertasnya, baunya yang begitu khas, sinopsis yang menjebak, atau kata pengantar dari penulis yang kadang tidak seperti biasa. setiap buku itu unik dan memilii karakter yang mirip dengan penulisnya. dan buku yang paling aku suka adalah buku yang selalu dibuka meskipun telah selesai dibaca. buku yang seperti itu adalah buku yang tidak pernah termakan usia. 

oh ya, buku lain yang sangat aku suka adalah buku yang disukai banyak kalangan, buku yang tak lekang jaman. seperti buku karya Pak Sapardi Djoko Damono, aku menyukai puisi-puisinya, lebih tepatnya aku dibuat jatuh cinta pada pikirannya yang sederhana tapi indah. buku beliau yang pertama kumiliki adalah buku sekumpulan puisi Hujan Bulan Juni. dari berbagai macam puisi yang ada disana, aku seperti di ajak berkeliling, berputar di satu tempat, juga melompat-lompat seperti katak yang menghindar hujan. tapi tidak perlu khawatir, bukunya penuh dengan nasihat dan petualangan kata. bagiku beliau adalah seorang idola, sosok yang penuh kejutan dalam setiap kata-katanya.

selain Pak Sapardi Djoko Damono ada buku lain yang aku suka meskipun tidak spesifik karya siapa, buku tetaplah buku yang didalamnya aku bisa menemukan banyak hal. mulai dari pelajaran, petualangan, tempat, rasa masakan, waktu dan hal lain yang menghasilkan momen. aku merasa bisa menemui hal baru atau pengingat kenangan dalam sebuah buku tanpa aku harus merasakannya langsung. seperti yang dikatakan teman dekatku yang lebih senang bertualang dibanding membaca buku (meskipun dia selalu membawa buku setiap pergi kemana pun). 

"Gue pergi ke banyak tempat dengan harga yang sama dengan yang lu keluarin buat beli buku biar bisa menikmati langsung betapa mengagumkannya sebuah tempat, sangat berharga sebuah momen dalam setiap perjalanan itu. nah lu, cuma dengan satu buku aja bahagianya ngalahin gue yang bisa keliling Banyuwangi pake tabungan sendiri".kami memang dekat tapi bukan berarti harus sama. meskipun sesama pecinta buku dan suka membaca, kami memiliki cara sendiri untuk menikmati setiap kata dalam buku dan momen-momen yang ada.

buku yang bagus menurut setiap orang itu berbeda. aku menyukai buku puisi dan novel tapi bukan berarti aku tidak menyukai sejarah dan tokoh. aku juga membaca buku milik Pramoedya Ananta Toer, meskipun satu buku tipisnya aku selesaikan selama berhari-hari karena sulit untuk aku pahami tapi aku menemukan hal baru disana, bahwa cerita yang mengandung sejarah tidak se-membosankan yang aku kira dan aku bahagia membaca bukunya bahkan bisa dibilang sekarang aku kecanduan dengan karyanya. karena tidak ada buku yang membosankan, yang ada hanya aku yang sering bosan membaca karena tak juga menemukan momen dalam sebuah buku.

buku itu tidak pernah merugikan, kalau tidak punya uang buat membeli yang baru bisa meminjam di perpustakaan. bisa juga pinjam ke teman asal dikembalikan lagi, bisa juga numpang membaca di toko buku dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan untuk membaca buku. karena buku itu seperti mengunjungi tempat asing, kita tidak akan tau apa yang akan kita temui setelah sampul pertamanya terbuka. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun