Agama Hindu merupakan salah satu agama yang telah diakui keberadaannya baik di Indonesia maupun hingga ke seluruh dunia. Dalam ajaran agama Hindu, terdapat 3 kerangka dasar yang dipercaya dan dimana hal ini harus dipenuhi. Bagian dari 3 kerangka tersebut terdiri dari tattwa, susila, dan upacara yang dimana ketiga bagian tersebut sangat diperlukan untuk menciptakan suatu kebahagiaan didalam kehidupan. Selain 3 kerangka tersebut, terdapat juga kepercayaan yang diyakini oleh agama Hindu yang dimana sering disebut dengan Panca Sradha. Panca Sradha terdiri dari kata Panca dan Sradha, yang dimana dalam bahasa sansekerta Panca dapat diartikan lima dan Sradha dapat diartikan sebagai keyakinan atau kepercayaan, jadi Panca Sradha dapat diartikan sebagai lima dasar kepercayaan atau kepercayaan. Komponen yang terdapat dalam Panca Sradha ini adalah satu kesatuan utuh yang dimana antara bagi-bagiannya tidak dapat dipisahkan karena merupakan bagian dari kepribadian umat Hindu. Panca Sradha disini merupakan ide yang tersusun dalam ajaran agama Hindu yang merupakan sesuatu yang yang mendasari serta telah diyakini oleh pemeluknya yang kemudian hal ini telah melekat dalam kehidupan lalu diimplementasikan dengan praktik yang dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Bagian dari Panca Sradha tersebut yang terdiri dari lima dasar keyakinan atau kepercayaan ini yaitu:
- Percaya dengan adanya Brahman
- Dalam ajaran agama Hindu, para penganutnya percaya dengan adanya Brahman. Brahman dapat diartikan sebagai Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam weda, Ida Sang Hyang Widhi Wasa disebutkan "Ekam Sat Virprah Bahudha Vadanti"yang dapat diartikan hanya ada satu Tuhan, tetapi para orang bijaksana menyebutnya dengan banyak nama. Ke-esaan Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasadidalam agama Hindu dapat dinyatakan dengan 2 cara pandang, yaitu  Nirguna Brahman adalah Tuhan Yang Maha Esa tidak berwujud, tidak terpikirkdan, tidak dapat terdefinisikan dan sedangkan Saguna Brahman adalah Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki suatu wujud, terdapat kepribadian, dan memiliki sesuatu yang dapat disimbolkan. Sebagai pemeluk agama Hindu, sudah seharusnya kita memiliki kepercayaan dan keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa. Tidak hanya dengan sekedar percaya, tetapi kita juga harus mengimplementasikan kepercayaan yang kita miliki dalam kehidupan yang kita jalani sehari hari. Dengan percaya terhadap Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa, para pemeluk agama Hindu akan memiliki rasa bhakti yang besar terhadap kemahakuasaan dai Tuhan sebagai pencipta atas segalanya yang telah ada didunia ini. Hal ini nantinya akan membuat seseorang senantiasa akan memiliki rasa syukur atas segala nikmat dan berkah yang telah diberikan oleh Tuhan kepada dirinya.
- Percaya dengan adanya Atman
- Dalam ajaran agana Hindu, para penganutnya juga percaya dengan adanya Atman. Atman memiliki sebuah arti sebagai percikan percikan kecil yang berasal dari Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Atman ini memberikan setiap makhluk hidup sebuah kehidupan, yang dimana jika atman ini meninggalkan badan dari suatu makhluk hidup maka makhluk hidup tersebut akan mengalami kematian. Atman yang menghidupi badan makhluk hidup dapat disebut dengan Jiwatman. Atman pada hakikatnya memiliki sifat yang suci dikarenakan Atman ini bersumber atau tercipta dari Tuhan Yang Maha Esa. Pada saat diawal Atman memasuki tubuh dari seorang manusia, Atman akan memiliki keterikatan oleh hal yang memiliki bebau duniawi yang dimana hal ini nantinya dapat membuat Atman menjadi lupa terhadap jati dirinya. Atman ini merupakan suatu jiwa atau roh yang terdapat di didalam setiap makhluk hidup yang terdapat didalam badan kasar dari semua makhluk hidup yang ada. Atman  bersifat kekal abadi dan hal ini dapat disebut dengan reinkarnasi. Reinkarnasi ini merupakan kehidupan kembali yang dimana dengan Atman yang masih sama atau ada pada kehidupan yang telah terjadi sebelumnya. Atman dapat membuat atau memberikan setiap mahkluk untuk hidup, bergerak, dan aktif. Yang dimana jika tidak ada atman didalam diri mahkluk hidup, maka unsur yang ada didalam diri dari mahkluk hidup tersebut akan hancur lebur atau meninggal dunia.
- Percaya dengan adanya Karma Phala
- Dalam ajaran agana Hindu, para penganutnya juga percaya dengan adanya Karma Phala. Karma Phala dalam bahasa sansekerta terdiri dari dua kata yaitu karma dan phala. Karma dapat diartikan sebagai suatu perbuatan dan phala dapat diartikan sebagai suatu hasil. Jadi dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Karma Phala merupakan suatu hasil yang nantinya akan diterima oleh seseorang dalam suatu kehidupan yang dimana hal ini  bersumber dari apa yang telah kita perbuat atau lakukan. Setiap perbuatan yang telah dilakukan oleh suatu makhluk hidup didunia ini pasti nantinya akan ada hasilnya. Setiap perbuatan yang dilakukan dengan niatan baik nantinya akan dapat menghasilkan suatu Karma yang baik juga dan sedangkan setiap perbuatan yang dilakukan oleh suatu mahkluk hidup yang dilakukan dengan niatan buruk, nantinya akan dapat menghasilkan karma yang buruk juga didalam kehidupannya. Oleh karena itu, setiap golongan dari semua makhluk hidup diharapkan oleh agama agar dapat melalukan sesuatu yang lebih baik yang bertujuan untuk nantinya memperoleh kedamaian serta ketenangan yang baik didalam hidupnya. Perbuatan yang telah kita dilakukan pada saat ini nantinya akan dapat berpengaruh pada masa kehidupan yang akan datang. Dalam ajaran agama hindu, karma phala dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sanchita karma phala yang dimana pengertiannya adalah perbuatan yang dilakukan sekarang dan hasilnya akan dapat dinikmati pada masa sekarang, prarabdha karma phala yang dimana pengertiannya adalah perbuatan yang dilakukan sekarang dan hasil yang akan dinikmati dapat terjadi secara cepat, kriyamana karma phala yang dimana pengertiannya adalah perbuatan yang dilakukan sekarang dan hasilnya akan dapat dinikmati pada saat kehidupan yang akan datang nantinya. Karma Phala ini dapat membuat seorang manusia bisa mengontrol apa yang ada didalam dirinya sendiri untuk melakukan semua kegiatan yang sesuai ajaran dharma, Sehingga nantinya hal ini akan membuat seseorang tidak akan berani melanggar ajaran dharma dikarenakan kekhawatirannya terhadap apa yang dia telah perbuat nantinya dia akan memperoleh penerimaan yang di diperoleh dari karmanya sendiri.
- Percaya dengan adanya Punarbhawa
- Â Â Â Â Â Â Dalam ajaran agana Hindu, para penganutnya juga percaya dengan adanya Punarbhawa. Punarbhawa sering juga disebut dengan istilah lain yaitu samsara yang dimana memiliki sebuah arti sebagai kelahiran yang terjadi secara berulang-ulang. Punarbhawa ini terjadi dikarenakan Jiwatman telah mendaptkan pengaruh dari kenikmatan yang bersifat duniawi yang dimana kemudian diikuti dengan proses kelahiran kembali. Kelahiran kembali inilah yang merupakan kesempatan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk para umatnya melakukan perbaikan diri yang bertujuan agar umatnya berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi daripada sebelumnya. Proses dari Punarbhawa ini adalah manusia yang percaya terhadap bahwa semua mahkluk hidup akan mengalami proses kelahiran kembali atau yang biasa disebut dengan reinkarnasi. Punarbhawa dapat terjadi dikarenakan perbuatan yang dilakukan oleh mahkluk hidup itu sendiri yang terjadi pada kehidupannya dimasa sebelumnya pada saat dia menjalani suatu kehidupan. Setiap kelahiran kembali yang terjadi dari manusia itu sendiri, manusia tersebut tidak selalu akan mengalami proses dilahirkan menjadi manusia. Proses dari kelahirannya yang selanjutnya akan dipengaruhi oleh karma phala dari apa yang telah dilakukan oleh manusia itu sendiri. Apabila mahkluk hidup tersebut telah dapat melepaskan dirinya dari hal yang berbau duniawi, maka atma tersebut tidak akan dilahirkan kembali kedunia atau yang sering disebut dengan moksa.
- Percaya dengan adanya Moksa
-       Dalam ajaran agana Hindu, para penganutnya juga percaya dengan adanya Moksa. Moksa ini merupakan tujuan yang paling akhir didalam hidup dari setiap orang khususnya bagi orang yang menganut agama Hindu. Moksa ini berasal dari bahasa sanskerta, yaitu yang  terdiri dari kata muc yang memiliki sebuah arti sebagai membebaskan atau melepaskan, yang dimana dari kata tersebut, kemudian dikembangkan menjadi kata mukta atau moksa yang memiliki dapat diartikan sebagai kelepasan atau kebebasan. Moksa yang merupakan tujuan akhir dari setiap orang ini dapat dicapai bukan hanya saat seseornag telah meninggalkan kehidupannya didunia tetapi dapat juga dicapai pada saat manusia itu ada pada masa kehidupannya. Tujuan dari hidup seseorang yang beragama Hindu adalah "Moksartham Jagadhitaya ca iti drahma" yaitu memiliki arti mencapai moksa dan kesejahteraan dari manusia. Apabila sebuah jiwa telah mengalami keadaan moksa, sudah dapat dipastikan bahwa dari jiwa tersebut tidak lagi akan mengalami suatu keterikatan terhadap hal yang berbau atau bersifat tentang keduniawian yang membuat seseorang tersebut mencapai titik dari moksa. Mereka yang telah berhasil untuk berada atau mencapai tujuan moksa, maka mereka secara tidak langsung akan menemukan dan mengalami suatu kebahagiaan serta ketenangan yang dimana sifatnya adalah kekal abadi. Apabila kita telah mengalami moksa, maka atma akan secara tidak langsung terpisah dari dosa seluruhnya. Yang dimana kemudian atma yang bersifat suci ini akan bersatu kembali dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H