Mohon tunggu...
Gede WerdyanWerdyatmika
Gede WerdyanWerdyatmika Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

PELAJAR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dasar Keyakinan Agama Hindu

21 Maret 2023   14:07 Diperbarui: 21 Maret 2023   14:10 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama Hindu atau sering disebut dengan Hinduisme adalah agama yang diklaim oleh banyak orang sebagai agama tertua yang masih bertahan hingga sekarang. Agama Hindu memiliki 3 kerangka dasar yang harus dipenuhi yang dimana terdiri dari tattwa, susila, dan uapacara. Dalam agama Hindu, umat yang menganut agama Hindu sering menyebut agamanya sebagai sanatana-dharma yang artinya "dharma abadi" atau "jalan abadi" yang melampaui asal mula dari Panca Sradha. 

Secara etimologi terdiri dari kata Panca dan Sradha, Panca memiliki arti lima dan Sradha dapat diartikan keyakinan atau kepercayaan, jadi Panca Sradha dapat diartikan sebagai lima dasar kepercayaan atau kepercayaan. Panca Sradha merupakan ide yang tersusun didalam ajaran agama Hindu serta telah diyakini oleh umatnya yang kemudian hal ini melekat dalam kehidupan dan diimplementasikan dengan praktik yang dilakukan sehari-hari. Lima dasar keyakinan atau kepercayaan ini terdiri dari yaitu:

  • Percaya dengan adanya Brahman
  • Dalam agama hindu, para umatnya percaya dengan adanya Brahman. Brahman dapat diartikan sebagai Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai penguasa alam semesta dikatakan sebagai "Ekam Eva Adwitya Brahman" yang memiliki arti hanya satu Tuhan, tidak ada duanya. Dalam kitab Reg Veda  Mandala I Sukta 164 Mantar 46 konsepsi Tuhan yang tunggal disebutkan bahwa "Ekam Sat Virprah Bahudha Vadanti"yang memiliki arti hanya ada satu Tuhan, tetapi para orang bijaksana menyebutnya dengan banyak nama. Ke-esaan Tuhan didalam agama Hindu dapat dinyatakan dengan 2 cara pandang, yaituNirguna Brahman dan Saguna Brahman. Nirguna Brahman adalah Tuhan Yang Maha Esa tidak berwujud, tidak terpikirkdan, tidak dapat digambarkan. Pada Nirguna Brahma, Tuhan tidak dipengaruhi oleh maya. Sedangkan Nirguna Brahman adalah Tuhan Yang Maha Esa memiliki wujud, berkepribadian, dan disimbolkan. Pada Saguna Brahman, Tuhan telah dipengaruhi maya. Sebagai orang yang beragama Hindu, sudah sepatutnya percaya dan yakin terhadap adanya Brahman. Bukan hanya sekedar percaya, tetapi kita juga harus merealisasikannya kepercayaan kita dalam kehidupan sehari hari. Dengan percaya terhadap Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa, umat yang menganut agama Hindu akan tumbuh serta memiliki rasa bhakti terhadap kemahakuasaan Tuhan sebagai pencipta segalanya yang ada didunia. Hal ini akan membuat seseorang senantiasa akan mensyukuri segala nikmat dan berkah yang telah diberikan oleh Tuhan.

  • Percaya dengan adanya Atman

  • Atman adalah percikan percikan kecil dari Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Atman memberikan setiap makhluk hidup kehidupan, jika atman meninggalkan badan dari makhluk hidup maka makhluk hidup tersebut akan meninggal. Atman yang menghidupi badan ini disebut dengan Jiwatman. Jiwatman ini dapat terpengaruh oleh karma atau sering disebut dengan hasil dari perbuatan di dunia. Tuhan merupakan awal, pertengahan, dan akhir dari semua makhluk hidup. Atman ini pada hakikatnya adalah berisifat suci dikarenakan Atman ini berasal atau tercipta dari Tuhan. Saat awal Atman memasuki tubuh manusia, Atman akan terikat oleh hal yang bebau duniawi yang dimana hal ini nantinya membuat Atman menjadi melupakan jati dirinya. Atman  ini merupakan jiwa atau roh yang terdapat disetiap makhluk hidup yang terdapat dalam badan kasar dari semua makhluk hidup. Atman ini memiliki sifat yang kekal abadi dan sehinggal hal ini disebut dengan reinkarnasi. Reinkarnasi ini adalah sesungguhnya adalah kehidupan kembali dengan Atman yang masih sama atau ada pada kehidupan yang sebelumnya. Atma dapat membuat setiap mahkluk menjadi hidup, bergerak, dan aktif. Jika tidak ada atma, maka unsur dari panca mahabhuta yang ada pada diri seseorang atau mahkluk hidup tersebut akan hancur lebur atau meninggal dunia.

  • Percaya dengan adanya Karma Phala

  • Karma phala terdiri dari kata karma dan phala, karma dapat diartikan sebagai perbuatan dan phala dapat diartikan sebagai hasil. Jadi karma phala dapat diartikan sebagai hasil yang nantinya akan diperoleh dalam hidup kita yang berasal dari apa yang telah kita perbuat. Setiap perbuatan yang makhluk hidup lakukan didunia ini pasti akan hasilnya. Perbuatan baik akan dapat menghasilkan karma yang baik dan sedangkan perbuatan yang buruk nantinya akan menghasilkan karma yang buruk juga. Oleh karena itu, setiap makhluk hidup diharapkan oleh agama agar melalukan sesuatu yang baik agar nantinya memperoleh kedamaian didalam hidupnaya. Ajaran karma phala merupakan ajaran yang memberikan sebuah kepercayaan serta keyakinan terhadap umatnya akan adanya aktivitas kehidupan yang akan menerima hasil dari perbuatannya. Terlahir sebagai manusia merupakan sebuah anugrah, sebagai manusia kita pasti bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah untuk dilakukan. Perbuatan yang dilakukan pada saat ini nantinya akan berpengaruh untuk kehidupannya dimasa yang akan datang. Dalam agama hindu, karma phala dibedakan menjadi 3 yaitu sanchita karma phala yang merupakan  karma yang dibuat pada masa dahulu dan hasilnya akan dinikmati pada masa sekarang, prarabdha karma phala yang merupakan karma yang dibuat pada saat ini dan hasilnya dapat dinikmati secara cepat, kriyamana karma phala merupakan perbuatan yang dilakukan kita pada kehidupan sekarang dan hasilnya akan dinikmati pada kehidupan yang akan datang nantinya. Hukum dari karma phala ini membuat manusia dapat mengontrol diri mereka untuk berbuat sesuai ajaran dharma, sehingga hal ini akan membuat seseorang tidak berani melanggar ajaran dharma karena kekhawatirannya terhadap penerimaan yang akan diperoleh dari karmanya sendiri.

  • Percaya dengan adanya Purnabhawa
  • Punarbhawa disebut juga dengan istilah samsara yang dapat diartikan sebagai kelahiran yang berulang-ulang. Punarbhawa terjadi dikarenakan Jiwatman telah dipengaruhi oleh kenikmatan dari duniawi yang kemudian diikuti dengan kelahiran kembali. Kelahiran kembali ini merupakan kesempatan yang diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk memperbaiki diri agar berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Punarbhawa ini adalah manusia percaya akan semua mahkluk hidup akan mengalami kelahiran kembali atau reinkarnasi. Punabhawa ini terjadi karena perbuatan dari mahkluk hidup itu sendiri pada kehidupannya dimasa sebelumnya saat dia menjalani kehidupannya. Setiap kelahiran kembali dari manusia, tidak selalu ia akan dilahirkan menjadi manusia,kelahirannya selanjutnya akan dipengaruhi oleh karma phala dari manusia itu sendiri. Apabila mahkluk hidup tersebut dapat terlepas dari duniawi, maka atma tidak akan dilahirkan kembali atau lebih tepatnya disebut dengan moksa.

  • Percaya dengan adanya Moksa
  • Moksa adalah tujuan akhir dari hidup setiap manusia khususnya bagi umat yang menganut agama hindu. Moksa berasal dari bahasa sanskerta, yaitu terdiri dari kata muc yang memiliki arti membebaskan atau melepaskan. Dari kata tersebut, kemudian diuraikan menjadi kata mukta atau moksa yang memiliki arti kelepasan atau kebebasan. Moksa dapat dicapai bukan hanya saat ia meninggalkan kehidupannya didunia tetapi dapat juga dilakukan saat manusia itu ada pada masa hidupnya. Tujuan hidup orang yang beragama Hindu adala "Moksartham Jagadhitaya ca iti drahma" yaitu mencapai moksa dan kesejahteraan dari manusia. Apabila suatu jiwa mengalami moksa, dapat dipastikan bahwa jiwa tersebut tidak lagi mengalami keterikatan akan hal yang berbau nafsu dan keduniawian yang dimana sifatnya maya. Suatu jiwa akan sepenuhnya terbebas dari suka maupun duka yang bersumber dari keduniawian. Mereka yang telah berhasil dalam mencapai moksa akan menemukan dan mengalami suatu kebahagiaan serta ketenangan yang kekal. Apabila kita telah mencapai moksa, atma akan terpisah dari dosa seluruhnya. Yang kemudian atma yang suci ini akan bersatu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Nah hal ini lah yang dapat disebut dengan moksa. Dalam ajaran agama Hindu, terdapat empat jalan menuju moksa yang bisa disebut dengan catur marga. Catur marga terdiri dari bhakti marga yang artinya melakukan pendekatan diri kepada Tuhan, karma marga yang artinya berkerja tanpa pamerih, jnana marga yang artinya memiliki ilmu pengetahuan, dan raja marga yang artinya melakukan tahapan astangga yoga dan isinya.

  • Jadi agama Hindu atau sering disebut dengan Hinduisme adalah agama yang diklaim oleh banyak orang sebagai agama tertua yang masih bertahan hingga sekarang. Agama Hindu memiliki 3 kerangka dasar yang harus dipenuhi yang dimana terdiri dari tattwa, susila, dan uapacara. Kepercayaan dan keyakinan yang kita anut saat ini merupakan pondasi penting dalam hidup. Dengan dasar atau keyakinan yang kuat akan membuat seorang umat memiliki keyakinan yang tidak mudah tergoyahkan. Dalam agama Hindu, memiliki dasar keyakinan yaitu sering disebut dengan Panca Sradha, yang dimana panca sradha merupakan lima dasar keyakinan dalam ajaran agama Hindu. Panca sradha ini memiliki beberapa bagian yang dimana terdiri dari percaya dengan adanya Brahman, percaya dengan adanya atman, percaya dengan adanya karma phala, percaya dengan adanya punarbhawa, dan percaya dengan adanya moksa. Semua dari kepercayaan tersebut antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan yang dimana hal ini membuat semua bagiannya tidak dapat terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Panca sradha ini merupakan hal yang mendasari seorang umat yang beragama hindu  dalam berkeyakinan dengan agamanya. Dengan demikian, konsep dari keyakinan yang telah ada ini harus dipelajari, diresapi, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai umat beragama Hindu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun