Luar biasa!Â
Itulah yang saya dengar ketika saya menjelaskan tentang bagaimana teknologi bisa memberikan penghasilan dengan mudahnya. Ingin berjualan ke luar negeri? Tinggal menggunakan media sosial. Ingin bermain saham? Semua hanya dalam genggaman tangan. Ingin belajar apapun? Ponsel saat ini menjadi perpustakaan tiada batas.
Intinya, saat ini anda bisa melakukan apapun, kapanpun, dan dimanapun. Sudah tidak ada lagi batasan ruang dan waktu, karena bumi saat ini bekerja 24 jam, setiap saat. Yang beristirahat akan 'digilas' oleh yang bekerja. Memanfaatkan bulatnya dunia, perusahaan besar beroperasi di kedua sisi bumi agar aktivitas berjalan tiada henti.Â
Bagi yang mengusai teknologi, hal ini adalah berkah untuk bisa meningkatkan bisnis. Bagi yang tidak mengerti teknologi, tidak ada yang diratapi karena tidak mengerti apa yang terjadi di luar sana.Â
Ya, teknologi sudah sangat jauh mengubah cara dunia bekerja. Hanya dengan menekan satu tombol, maka ribuan pelanggan potensial bisa menadapatkan penawaran. Ratusan akan membeli seketika itu juga. Dalam beberapa menit, jutaan bahkan miliaran uang mengalir dari pembeli ke penjual. Semua berkat teknologi.Â
Jualan saat ini sangat mudah! Bagi yang mengerti caranya.
Apapun bisa dijadikan bisnis! Bagi yang mengerti caranya.
Saya banyak menemukan orang yang ingin berbisnis, namun bingung mau bisnis apa. Ingin mulai bisnis, namun tidak ada modal. Solusinya? Teknologi!
Go-Jek adalah perusahaan transportasi motor ojek terbesar di, mungkin, dunia. Berapa buah motor yang mereka miliki? Tidak ada. Pernah dengar perusahaan Grab? Perusahaan taksi terbesar di dunia tersebut tidak memiliki satupun armada taksi. Kalau bicara retail, anda pasti pernah mendengar nama Alibaba. Sebagai perusahaan retail terbesar di dunia, berapa hektar gudang yang mereka miliki? Tidak ada sama sekali.
Apa kesamaan perusahaan-perusaan raksasa tersebut? Teknologi! Lagi-lagi teknologi.
Kalau sudah tahu teknologi bisa mendayaungkit yang kecil menjadi raksasa, kenapa tidak semua orang memakai teknologi? Karena tidak tahu caranya. Tidak mengerti manfaat yang ditawarkan, lebih suka berkutat dengan 'dari dulu begini caranya'. Lebih nyaman dengan cara biasa.Â