Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Normal Baru, Sebuah Refleksi Diri

29 Mei 2020   22:26 Diperbarui: 29 Mei 2020   22:30 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto : Gert Altmann/Pixabay)

Sudah sekitar tiga bulan lamanya kita semua merasakan perubahan yang besar di dalam hampir semua ruang kehidupan kita. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, tidak bisa lagi merencanakan liburan, tidak lagi ada acara kebersamaan dan hang out bersama teman, tidak ada jalan-jalan ke mal, dan lain lain.

Bisa dibilang hidup kita saat ini hanya berkutat di rumah dan kalau diperlukan berbelanja bahan kebutuhan pokok di pasar atau supermarket. Pergi ke restaurant hanya untuk memesan dibawa pulang atau ke toko obat membeli obat-obatan dan vitamin yang diperlukan.

Bila hendak ke luar rumah tidak boleh lupa masker dan juga hand sanitizer dibawa serta. Cuci tangan juga harus dilakukan berkali-kali setelah habis beraktivitas.

Terkadang kita capek dan jenuh melakukan semua hal itu, sambil bertanya-tanya, kapankah semua ini akan berakhir.

Kita semua pasti merindukan kehidupan kita sebelum virus covid-19 ini merajalela. Kita kangen bertemu dan bercengkrama dengan sahabat dan teman kita di mal atau tempat ngopi. Kangen menonton film terbaru di bioskop yang sudah dinanti sekian lama. Dan masih banyak kangen-kangen yang lain.

Kita ingin virus ini segera berlalu sehingga bisa kembali menjalani hari-hari seperti dahulu.

Apakah itu mungkin? Bisakah kita kembali kepada kehidupan seperti sedia kala?

Jawabannya mungkin tidak akan pernah bisa.

Hidup kita saat ini sudah berubah.

Sudah sejak awal sebenarnya hidup kita ini terdiri dari perubahan-perubahan kecil yang terjadi. Dari mulai kita lahir, bersekolah, menikah, bekerja, mempunyai anak, dan lain sebagainya, semua itu merupakan perubahan yang mendesign hidup kita seperti sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun