Halo Kompasianer!
Golput atau Golongan Putih merupakan fenomena dimana mayoritas masyarakat memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya dalam suatu pemilihan umum. Alasan untuk tidak memberikan suara bermula dari ketidakpuasan terhadap kandidat, keputusasaan terhadap sistem politik, perasaan bahwa suara kita tidak akan menghasilkan suatu perbedaan, hingga kurangnya kepercayaan terhadap kinerja kandidat yang mencalonkan diri dalam pemilu.
Alasan selanjutnya yakni ketika kita berbicara soal track record, apakah dari track record ini bisa menjadi alasan utama untuk kita tidak menggunakan hak pilih kita? Mari kita simak bersama!
Track Record: Sebuah Cermin Kinerja
Track record atau yang biasa kita sebut rekam jejak merupakan sebuah catatan kinerja seseorang yang telah dilakukan di masa lalu yang membahas tentang seberapa baik tingkat keprofesionalitasnya dalam dunia pekerjaanya mulai dari menciptakan sebuah program kerja hingga menyelesaikan suatu masalah.
Dalam konteks pemilu, track record ini membahas perihal bagaimana cara mereka dalam menjalankan peran publik baik sebagai pegawai negeri sipil, anggota parlemen, atau jabatan lain yang berkaitan dengan pelayanan publik.
Ketika seseorang mencalonkan diri untuk jabatan politik, peran track record ini menjadi faktor penentu apakah pemilih dapat mempercayai orang tersebut. Misalnya, seorang kandidat dengan memiliki track record yang kuat mungkin telah menunjukkan kepemimpinan yang berintegritas, menerapkan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat, dan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan. Namun, jika seorang kandidat memiliki track record yang buruk dan riwayat kegagalan, korupsi, atau perbuatan salah, hal ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap kemampuan dan niat baik kandidat tersebut. Hal ini bisa menjadi pemicu besar bagi sebagian orang untuk tidak memilih sama sekali (Golput).
Pentingnya Partisipasi Aktif
Kinerja kandidat memegang peranan penting dalam proses pemilu, namun keputusan untuk golput bukanlah suatu solusi yang efektif. Sebaliknya, partisipasi aktif dalam proses demokrasi sangatlah penting. Mengapa demikian?
Pertama, dengan tidak menggunakan hak pilihnya, pemilih kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi arah dan kebijakan politik negara. Pemilu adalah salah satu mekanisme terpenting bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat dan keprihatinan mereka, dan dengan golput, suara mereka tidak akan terdengar.