Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semangkuk Cinta

28 Februari 2017   21:49 Diperbarui: 28 Februari 2017   21:53 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tetes demi tetes cinta telah lama ku cari
Sampai gurun berbadai debu

Membuat kering tubuh ringkihku
Kini aliran cinta telah membasuh peluh

Sedari tadi mata buram
kini telah terang memandang dunia

Ketika semangkuk cinta ku teguk
Dahaga lara amblas dihanyut teguk demi teguk

Teruntuk cinta terima kasihku tak bisa dibentuk
Berbeda, meski dibanding rindu didapat si punguk

Tiba-tiba timbul was-was
membuat luka di hati

Suatu ironi sesudah menelan cinta
Atau barangkali aku yang keliru tentang cinta

Rasanya lebih baik menahan dahaga cinta
Daripada menahan bara disulut cinta

Gayo Lues, 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun