Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Anak Burung

7 Desember 2016   21:47 Diperbarui: 7 Desember 2016   21:51 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Anak burung terkurung induknya
Terpenjara di alam luas yang terbuka
Bukan tidak ingin si anak bahagia
Kondisi yang mengatur fatwa, bisa apa?

Anak berontak dengan dalih kebebasan
Sedikit konflik tapi induk mengabulkan
Anak senang tak terhingga
Meski usahanya akan menyiksa

Tiba masa si anak terbang mengembara
Mengubah nasib dari warisan induknya
Darinya semangat dan bangga terbaca
Dirinya tak tau dunia luar buas memangsa

Sejenak perjalanan berhenti sejenak
Di sebatang pohon besar dan rindang, tapi udaranya tidak sejuk
Berbagai corak, usia dan jenis burung terlihat disana
Matanya terpaku pada induk yang mendekap anaknya dari keriuhan yang ada

Seekor burung berkicau keberangkatannya
Tak terasa air mengalir dari matanya
Baru sejenak berpisah dari induknya
Rindu merasuk jiwa, meski induk kejam luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun