Angan yang membuatnya lari, berkebut duka setiap hari
Setiap hari bangun pagi, tanpa peduli dingin yang “menghantui”
Dingin yang selalu mengghalagi, agar tidak ke kamar mandi
Dia berharap dingin pergi, habis mandi dan sikat gigi
Angan yang membuatnya buru – buru memakai seragam dengan rapi
Meski buru – buru, tidak lupa sarapan sepiring nasi dengan sambal terasi
Ibunya selalu menasehati, agar tidak lupa sarapan walau hanya sesuap nasi
Sesuap nasi di pagi hari membuat sakit enggan menghampiri
Walau sakit memang tidak bisa diteliti
Angan yang membuatnya lekas pergi undur diri
Berlangkah pasti dengan semangat tinggi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!