Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[LOMBAPK] Status Sosial dan Prestasi Anak

1 Juni 2016   15:11 Diperbarui: 1 Juni 2016   20:28 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini, tepat pukul 05.00 pagi. Ketika ia bermimpi melayang di angkasa raya. Bulan terlihat bundar dengan warna keemasannya, seakan tersenyum menyapa dirinya. Beribu Bintang kerlap – kerlip bertaburan, seakan menyematinya untuk melayang lebih jauh. Lebih jauh dan lebih jauh lagi sampai ujung angkasa yang entah. Ia merasa seakan diatas gelanggan tarung. Bertarung untuk menjelajah angkasa. Kerlap - kerlip bintang yang mengelilinginya adalah pemandu sorak yang menyemangati. Bintang bersorak ria bergembira dan menyanyikan yel – yel dengan merdu.

“Ayo.. ayo.....semangat, semangat.......maju... majuuu........”, Bintang menyemangati.

Bulan yang bersinar indah adalah primadona baginya. Bulan tersenyum sambil melambai padanya. Sekan memberikan isyarat baginya. ‘terbanglah sampai mengelilingi angkasa raya. Jelajah seluruh angkasa. Taklukkan galaxy. Setelah kembali aku menjadi milikmu’. Tuinggg tuinggg.

Adrenalinnya terpacu kencang, mendidih, menguap cepat. Laju terbangnya berubah dari kecepatan motor butut menjadi kecepatan cahaya yang luarbiasa. Dia semangat melaju, tegap dan gagah. Dia tidak ingin mengecewakan pemandu soraknya. Dia tidak ingin mengecewakan primadonanya, apalagi tidak jadi miliknya. Dia tidak ingin primadonanya, diambil oleh petarung mimpi yang lain. Sangat mengecewakan. Yang dia ingin segera menyelesaikan petualangannya dan kembali memeluk bulan. Melaju lebih cepat lagi. Lagi dan lagi. Tersenyum ke kanan dan ke kiri. Tersenyum dan menyapa penghuni angkasa raya yang lain, pelanet – pelanet, komet, meteor dll. Lagi asyik melaju, menebar senyum dan menyapa, tiba – tiba dia mendengar suara yang memanggil namanya.....

“Abasss. Abasss... sudah lewat jam lima”

Dia tidak menghiraukan. Dia masih melaju dengan kecepatan cahayanya. Menjelajah setiap sudaut angkasa. Berharap dengan cepat bisa menjelajah angkasa dan kembali memeluk.......

“Abassss. Abasss... bangun, bangun”. suara yang nyaring terdengar dan pudaknya terasa nyeri, seperti habis dikeplok.

“Apa sih? Ganggu aja. Saya masih ingin terbang dan memeluk....”. dia terkaget sadar.

“terbang apa? Memeluk apa?”. Sergah ibunya.

“Hah...”Kaget.. “#$%%#&^%$%#&$%%&^&%%......”dalam hatinya.

“Mau dikeplok lagi? Hah? Mimpi aja. Sudah lewat jam lima. Cepat bangun. mandi dan sholat. Gak kayak biasanya kamu”bentak ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun